Ketika Kopi Bengkulu, Sapi, dan Gula Aren Berkolaborasi

Potensi yang tinggi di Rejang Lebong Bengkulu memang harus digarap secara bersama dan terpola dengan baik.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 24 Sep 2018, 12:01 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2018, 12:01 WIB
Kopi Bengkulu, Sapi dan Gula Aren Berintegrasi, Kok Bisa ?
Petani kopi di Rejang Lebong Bengkulu dijadikan percontohan pengembangan pertanian dan peternakan terintegrasi (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan terobosan sektor pertanian dan peternakan yang tidak lazim. Bengkulu yang memiliki potensi kopi, susu sapi perah, dan gula aren akan dibuat berintegrasi sehingga dapat saling memanfaatkan dan menguntungkan.

Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, pihaknya menggandeng Bank Indonesia untuk membuat pola integrasi percontohan di wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Pola pembinaan dan bantuan modal awal digelontorkan untuk menunjang program tersebut.

"Akan diuji coba selama tiga tahun, kita lihat hasilnya nanti," ujar Rohidin di Bengkulu (23/9/2018).

Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra mengatakan, pola integrasi yang dikembangkan ini setelah dilakukan survei awal dan memiliki peluang pengembangan yang sangat baik pada masa depan. Potensi yang tinggi di Rejang Lebong memang harus digarap secara bersama dan terpola dengan baik.

Para petani kopi akan menyerahkan limbah hasil olahan kulit buah petik merah kepada peternak sapi perah. Juga petani gula aren akan menyerahkan limbah tanaman aren untuk dijadikan pakan ternak bernutrisi tinggi yang akan dikonsumsi sapi perah.

Kotoran sapi yang selama ini menjadi limbah buangan akan dimanfaatkan para petani untuk dijadikan pupuk alami. Diharapkan produksi tanaman kopi dan gula aren menjadi semakin subur dengan pupuk kandang tersebut.

"Kita bina beberapa kelompok selama tiga tahun ke depan," ucap Endang Kurnia.

Ada enam kelompok tani Rejang Lebong Bengkulu yang diproyeksi untuk dibina, di antaranya kelompok tani Sari Aren (gula semut), Bukit Kaba Mandiri (sapi potong dan sapi perah), Paksi Jaya (kopi), Utama Tani (kopi). Bima Saktal (kopi), dan Putra Tani I (kopi). Dana yang digelontorkan mecapai Rp 1,8 miliar akan digulirkan secara bertahap dalam tiga tahun.

 

Gandeng IAIN Curup

Kopi Bengkulu, Sapi dan Gula Aren Berintegrasi, Kok Bisa ?
Mahasiswa IAIN Curup Bengkulu antusias melahap bacaan di BI Corner (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Tidak hanya melakukan pembinaan kepada para petani dan peternak, kantor perwakilan Bank Indonesia Bengkulu juga menggandeng Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup Rejang Lebong. Bentuknya berupa perpustakaan dengan fasilitas modern yang disebut BI Corner.

Analis BI, Dhoni Iwan mengatakan, para mahasiswa yang kuliah di IAIN Curup mayoritas berasal dari desa dan bersentuhan lansung dengan pertanian dan peternakan. Pola pengembangan bisnis sektor pertanian akan menjadi fokus utama dengan menyediakan bahan bacaan berkualitas.

"Kita juga menggelar kuliah umum bertajuk BI Mengajar," ungkap Dhoni.

Pihaknya juga membuka gerai Galeri Investasi di kampus berbasis Islam tersebut. Mahasiswa akan belajar banyak tentang investasi dan akses perbankan yang akan membantu para petani dan peternak terkait akses permodalan yang selama ini sulit didapat.

Wakil Rektor I IAIN Curup, Hendra Harmi mengatakan, keterbatasan informasi dan bahan bacaan mahasiswa terkait dunia usaha khususnya akses perbankan bisa teratasi dengan hadirnya BI Corner dan gerai investasi ini. Para mahasiswa yang terkait langsung dengan bidang ini mendapat energi baru khususnya untuk pengembangan dunia usaha.

"Mereka sangat antusias, semoga bermanfaat," kata Hendra Harmi.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya