Liputan6.com, Bandung - Lembaga kemanusiaan nasional PKPU Human Initiative (HI) berinisiatif menyediakan pos pengisian baterai untuk mengisi ulang perangkat komunikasi.
Perwakilan PKPU HI, Kiki Rejeki mengatakan, setelah menempuh perjalanan panjang, tim respons PKPU saat ini telah sampai Donggala dan Palu membuka posko induk di Jalan Palu Donggala 40 RT 6/3, Kelurahan Kabonga Kecil Kecamatan, Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Menurut assessment yang dilakukan pihaknya, saat ini beberapa kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah air minum, air bersih, makanan cepat saji, obat-obatan, tenaga medis, terpal, tenda, selimut, alat penerangan pada malam hari, peralatan memasak, bahan bakar hingga kantong jenazah.
Advertisement
"PKPU Human Initiative juga membuka layanan pos untuk men-charge handphone. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah komunikasi para pengungsi dengan keluarga yang mengkhawatirkan keadaan mereka," kata Kiki dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/10/2018).
Baca Juga
Diketahui, usai gempa yang diikuti tsunami, Jumat 28 September lalu, jaringan listrik di sejumlah wilayah Donggala dan Palu masih terganggu.
Adapun tim tanggap bencana PKPU sudah diberangkatkan pascagempa Jumat kemarin. Kemudian tim medis juga diberangkatkan dari Makassar. Begitu juga dengan tim emergency respon dan dokumentasi dari PKPU HI yang menyusul ke lokasi.
"PKPU Human Initiative terus melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan juga relawan lokal di sana. Kami juga melakukan dua tugas utama untuk saat ini yakni mengevakuasi jenazah korban dan melakukan assessment wilayah terkait dengan kebutuhan mendesak dan ketersediaan logistik darurat para pengungsi saat ini,” ujar Kepala Cabang PKPU HI Jawa Barat itu.
Lebih lanjut ia mengatakan, alternatif penyediaan barang-barang kebutuhan dasar juga masih terus diupayakan dengan lokasi paling dekat, sehingga kebutuhan masyarakat dapat segera terpenuhi.
Selain itu, PKPU membuka donasi dari masyarakat Jawa Barat untuk disalurkan kepada para pengungsi di Donggala, Palu, dan wilayah yang terkena dampak lainnya.
Seperti diketahui, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola telah menetapkan masa tanggap darurat bencana gempa bumi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah selama 14 hari, berlaku 28 September hingga 11 Oktober 2018.
Djanggola menunjuk Komandan Komando Resort Militer 132/ Tadaluko atau Korem 132/ Tadulako sebagai komandan Tanggap Darurat Penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Simak video pilihan berikut ini: