Berakhir Pekan Menelusuri Benteng Otanaha di Gorontalo

Menurut cerita secara turun temurun hingga saat ini, Benteng otanaha merupakan peninggalan bersejarah yang dibangun oleh Portugis pada abad ke 15.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 04 Nov 2018, 11:03 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2018, 11:03 WIB
Benteng Otanaha di Gorontalo
Benteng Otanaha di Gorontalo (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Benteng Otanaha yang terletak di atas perbukitan Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo saat ini menjadi tempat favorit wisatawan lokal. Bahkan tidak jarang wisatawan mancanegara terlihat di lokasi yang menjadi salah satu cagar budaya di Provinsi Gorontalo.

Benteng Otanaha terletak sekitar 9 km dari Kota Gorontalo. Untuk sampai ke lokasi, pengunjung dapat menyewa bentor (becak motor) atau naik kendaraan sendiri dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Benteng Otanaha merupakan saksi sejarah perlawanan masyarakat Gorontalo melawan bangsa Portugis.

Menurut cerita secara turun temurun hingga saat ini, Benteng Otanaha merupakan peninggalan bersejarah yang dibangun oleh Portugis pada abad ke 15.

Bangunan yang keseluruhannya terdiri dari tiga buah benteng masing-masing mempunyai nama yanki Benteng Otanaha, Benteng Otahiya dan Benteng Ulupahu.

Benteng ini sebelumnya dibangun sebagai wujud kerjasama antara Portugis dengan Raja Gorontalo yang tengah berkuasa pada tahun 1505 – 1585 untuk melawan musuh yang masuk wilayah Gorontalo yang pada akhirnya bangsa portugis berkhianat, ketika ada serangan dari musuh bangsa portugis tidak membantu sama sekali.

Kemudian, Raja Gorontalo mengumpulkan rakyatnya pada waktu itu untuk mengusir bangsa portugis yang sudah berkhianat dan akhirnya masyarakat Gorontalo berhasil mengusir bangsa Portugis dan menduduki benteng tersebut.

351 Anak Tangga

Benteng Otanaha
Benteng Otanaha (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Untuk mencapai benteng Otanaha, pengunjung harus mendaki 351 anak tangga. Namun tak perlu khawatir kelelahan, karena terdapat empat titik persinggahan untuk beristirahat sejenak sambil menghirup udara segar perbukitan dan Danau Limboto.

Jika pengunjung malas menaiki anak tangga, pengunjung dapat menggunakan sepeda motor atau mobil hingga area parkir yang terletak tepat di bawah benteng utama.

Hal unik lainnya yang terdapat di benteng ini adalah pada proses pembuatannya. Konon katanya batu-batu yang menjadi material utama untuk membangun benteng ini dibuat berbahankan putih telur burung Maleo yang merupakan burung endemic Sulawesi.

Selain sebagai obyek wisata sejarah, Benteng Otanaha juga menawarkan spot-spot bagus untuk para pengunjung yang gemar berfoto dengan latar Danau Limboto yang dipadu pepohonan lebat di sekitaran benteng.

Ditambah lagi di sekitaran benteng terdapat tempat-tempat beritirahat sambil berdiskusi.

"Setiap libur akhir pekan dan hari-hari besar benteng ini sering dikunjungi banyak orang, bahkan turis pun sering datang di tempat ini," kata Iwan, salah satu pengelola.

Untuk setiap orang hanya membayar 2 ribu rupiah untuk masuk di tempat ini, jadi setiap harinya meskipun bukan hari libur banyak yang datang," tutupnya

Ditempat yang sama, Moh.Iman Tangahu, salah satu pengunjung mengatakan, tempat ini sangat bagus untuk belajar sejarah.

"Apalagi sejarah daerah sendiri, tidak hanya khayalan tetapi bukti fisiknya ada, benteng yang terbuat dari bahan yang katanya dari kapur dan telur burung maleo kami bisa lihat dan pegang langsung," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya