Sumpah dan Tekad Mahasiswa Indonesia Menangkal Setan-Setan Hoaks

Mahasiswa bersatu untuk menjaga keutuhan NKRI lewat sumpah dan tekad yang dideklarasikan di Yogyakarta.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 04 Nov 2018, 15:03 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2018, 15:03 WIB
Sumpah dan Tekad Kebangsaan
Mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia menyerukan sumpah dan tekad kebangsaan di Yogyakarta untuk menjaga keutuhan NKRI (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia berkumpul di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, tiga hari setelah peringatan Sumpah Pemuda. Mereka merespons peringatan Sumpah Pemuda dengan menyerukan lima sumpah dan tekad kebangsaan.

Seruan itu dipimpin oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Sunan Kalijaga Romli Muallim didampingi presiden BEM masing-masing perguruan tinggi di Indonesia. Aksi itu disaksikan sejumlah rektor perguruan tinggi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Teks sumpah dan tekad kebangsaan juga diserahkan kepada Pratikno untuk diberikan kepada Presiden Joko Widodo.

"Harapannya, sumpah dan tekad mahasiswa yang digelegarkan mampu memberikan semangat kepada pemuda dan kaum intelektual lainnya untuk bersama-sama membangun dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Romli, Jumat 2 Oktober 2018.

Sumpah dan tekad kebangsaan yang dibacakan meliputi, senantiasa menjaga keutuhan NKRI dengan semangat kebhinnekaan, menjaga kerukunan antar golongan dalam keberagaman berbangsa tanpa melihat latar belakang, berkomitmen untuk tetap sepakat Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 hal yang tidak bisa diubah dan diganggu gugat, mengamalkan ilmu dan bakti untuk keadilan dan kemakmuran bangsa Indonesia sebagai bentuk implementasi dan tridharma perguruan tinggi, serta membangun peradaban Indonesia dalam rangka meningkatkan martabat bangsa di tingkat dunia.

Romli menuturkan, untuk mempertahankan kedaulatan dan kerukunan, dibutuhkan sebuah tekad dan semangat kaum intelektual bangsa. Kedaulatan dan kerukunan NKRI sudah sepantasnya dijaga bersama, mengingat akhir-akhir ini bangsa Indonesia selalu kedatangan tamu tak tak diundang bernama ekstrimisme dan radikalisme.

"Bangsa ini juga selalu dihantui oleh setan-setan hoaks dan isu SARA dan ini jadi persoalan yang sangat krusial," ucapnya.

Menurut Romli, persoalan itu sengaja digulirkan untuk memecah belah dan menggerus kedaulatan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu, semangat dan kebulatan tekad dari mahasiswa sebagai generasi penerus sangat diperlukan untuk menangkalnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya