Liputan6.com, Garut - Puluhan santri pesantren al Itihad, milik Yayasan Miftahul Anwar, kampung Lebak Leungsir desa Ciburuy, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami keracunan.
Hingga pagi ini puluhah korban masih menjalani perawatan intensif di tiga puskesmas Garut yakni Bayongbong, Samarang dan Cisurupan.
"Total korban ada sekitar 37 orang," ujar Kepala Puskesmas Bayongbong Elan Suherlan, Sabtu (17/11/2018).
Advertisement
Rata-rata sebagian korban santri berusia remaja antara 13 sampai 16 tahun. Hingga kini polisi belum menjelaskan penyebab keracunan. Namun mereka telah melakukan penyelidikan dan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi santri.
Baca Juga
Yanto Susanto, petugas puskesmas Bayongbong mengatakan, sebagian besar para korban keracunan mengalami muntah, pusing, diare serta sesak napas.
Khusus santri yang mengalami sesak napas, korban langsung diberi bantuan oksigen dan ditempatkan di ruang ICU puskesmas. "Sebagian lagi korban ada yang dibawa ke Puskesmas Cisurupan dan Samarang," kata dia.
Danramil 1113 Kapten Czi Dayat Juhanda menambahkan, berdasarkan informasi awal, para santri mengalami keracunan usai menyantap makanan jajanan seblak yang ada disekitar Pesantren. Mereka satu per satu mulai mengeluhkan mual, pusing, sesak napas, dan muntah-muntah.
Sementara, Kapolsek Bayongbong AKP Dedi Rusnandi menyatakan, berdasarkan penyelidikan awal, para santri mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi mengkonsumsi nasi, balado kentang, dan bihun yang dimasak salah seorang santri.
Namun tak lama berselang, mereka mulai merasakan berbagai keluhan kesehatan. "Dari laporan awal korban yang semula 22 santri, ternyata terus bertambah menjadi 37 Santri, rinciannya 17 santri laki-laki dan 20 santri wanita yang keracunan," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini: