Drama Penangkapan Ular Piton di Rokan Hulu

Sebelum menelan korban jiwa, warga berupaya mengamankan ular piton sepanjang 6 meter itu.

oleh M Syukur diperbarui 20 Nov 2018, 08:03 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2018, 08:03 WIB
Ular Piton
Ilustrasi Foto Ular Piton (iStockphoto)

Liputan6.com, Rokan Hulu - Tak hanya harimau sumatera, beruang, dan buaya yang belakangan muncul telah membuat masyarakat di Riau ketakutan, ular piton ternyata juga membuat geregetan warga dengan kehadirannya, seperti kejadian di Desa Pawan, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu.

Beruntung, ular raksasa sepanjang enam meter lebih itu belum memakan korban, baik manusia ataupun ternak. Masyarakat beramai-ramai mengepung lalu menangkapnya di perkebunan karet, tempat ular itu muncul.

Menurut Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati, ular piton bermotif kulit seperti batik itu sudah dievakuasi ke Kota Pekanbaru. Ularnya dalam keadaan sehat karena tidak dilukai warga.

"Untuk sementara akan diletakkan dulu di kandang transit BBKSDA Riau," sebut Dian, Senin (19/11/2018) siang.

Dian menceritakan, heboh kemunculan ular piton ini berawal ketika warga bernama Dawar pergi ke kebun karetnya untuk menyadap getah pada Minggu pagi, 18 November 2018. Pria 40 tahun ini mendengar suara desiran bergerak mendekatinya.

 

Hujan Deras Iringi Penangkapan Ular Piton

Ular Piton
Ilustrasi Foto Ular Piton (iStockphoto)

Ketika menoleh ke belakang, Dawar kaget karena yang mendekatinya itu ular berukuran tak biasa. Dia pun pergi ke permukiman lalu menceritakan perihal ular itu kepada warga lainnya.

"Warga sepakat untuk menangkap karena jaraknya sangat dekat dengan permukiman. Warga takut ular itu memangsa ternak dan membahayakan masyarakat," sebut Dian.

Kemunculan ular ini sampai ke Kapolsek Rambah Samo AKP Hermawan. Beberapa personel polisi ke lokasi dan mengoordinasikannya ke BBKSDA. Kepala BBKSDA Riau Suharyono memerintahkan anggotanya segera ke lokasi.

Menurut Dian, anggota BBKSDA Riau sampai ke lokasi kejadian pukul 17.00 WIB. Bersama masyarakat dan kepolisian, petugas BBKSDA berusaha menangkap ular itu dengan peralatan yang sudah disiapkan.

"Evakuasi berlangsung sekitar dua jam setengah karena hujan deras turun. Ular lalu ditutup bagian kepala, dimasukkan ke kandang dan dibawa ke Pekanbaru," sebut Dian.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya