Surabaya - Kapal Motor (KM) Multi Prima I jurusan Surabaya - Waingapu, NTT tenggelam pukul 18.00 WITA, Kamis (22/11). Kapal tersebut tenggelam di koordinat 07 derajat 32 menit Lintang Selatan, 117 derajat 02 menit Bujur Timur, atau persisnya di Utara Pulau Lombok.
Kapal dengan panjang 55 meter, lebar 11 meter, dan bobot 678 grosston (GT) tersebut tenggelam diterjang ombak tinggi. Sebanyak 14 anak buah kapal (ABK) menyelamatkan diri dengan meloncat dari kapal sebelum tenggelam.
Beruntung, para ABK masih sempat menyalakan tanda safety of life at sea (SOLAS) sebelum kapal tenggelam. KM cahaya Abadi 201 yang saat itu dalam perjalanan ke Probolinggo, menerima sinyal bantuan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Koordinator Pos Basarnas Jember, Asnawi Suroso mengatakan, setelah menerima SOLAS, kapal itu langsung menolong para korban. Namun, dari 14 ABK hanya 7 yang berhasil diselamatkan.
"Sementara, sisa ABK-nya hilang. Upaya pencarian masih akan dilakukan besok. Mengingat cuaca yang kurang mendukung. Kami juga baru terima laporannya hari ini," kata Asnawi dilansir dari JawaPos.com, Sabtu (24/11/2018).
Asnawi mengatakan, saat ini petugas medis KKP Probolinggo dan Polres Probolinggo telah menangani 7 korban tersebut. Untuk sementara, mereka menginap di mess Stasiun Radio Pantai Probolinggo (SROP) hingga kondisi fisiknya pulih.
"Kami hubungi pemilik kapal dan baru saja datang sore tadi pukul 19.00 WIB.Nah, tinggal kepolisian dan syahbandar yang nanti mengurus kepentingan hukumnya," kata Asnawi.
Asnawi menuturkan, kapal tersebut berangkat dari Surabaya, sejak Selasa lalu (20/11). Dua hari kemudian, ombak menerjang kapal tersebut.
Berdasarkan keterangan para korban selamat, kondisi kapalnya sendiri dalam keadaan prima dan tanpa kerusakan. Kapal tersebut juga tidak menabrak karang saat kejadian.
"Nggak terbalik juga (posisi kapalnya). Tapi, mungkin karena kapal itu bermuatan pakan ternak dan bahan bangunan, jadi ya kapal tenggelam saja," tuturnya.
Berikut, daftar nama korban selamat:
1. Bob Chris Butarbutar (second Officer), 26, warga Parapat Medan.
2. Rahmat tuloh (second enginer), 27, warga Lamongan
3. Debiyallah Sastria (anak buah), 27, warga Larantuka Flores.
4. Zainal Arifin (anak buah), 21, warga Larantuka Flores
5. Benyamin Henuk (anak buah), 34, warga Larantuka Flores.
6. Aldy Hidayat (cadet engine), 18, warga Bantaeng, Makasar.
7. Haji Jamaludin (koki), 20, warga Larantuka, Flores.
Baca berita lainnya di Jawapos.com.
Saksikan video pilihan berikut ini: