Cerita Bocah Onel Terseret dan Bertahan di Batang Kayu Saat Tsunami Selat Sunda

Onel bersyukur karena bisa selamat dari maut. Siswa kelas 2 SD Islam Salman Alfarisi ini bercerita detik-detik saat ia bersama 5 orang keluarganya tergulung tsunami.

oleh Abramena diperbarui 28 Des 2018, 03:03 WIB
Diterbitkan 28 Des 2018, 03:03 WIB
Bocah Onel Selamat dari Tsunami Selat Sunda
Bocah Onel Selamat dari Tsunami Selat Sunda (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Karawang - Lima warga Karawang, diketahui turut menjadi korban tsunami Selat Sunda di pantai Tanjung lesung, Banten, Sabtu, 22 Desember 2018 lalu. Empat orang selamat, satu meninggal dunia atas nama Ayi Abdul Rojak.

Satu dari empat orang yang selamat adalah Donelly Abdul Hadi Jumadi atau akrab disapa Onel, bocah berusia 7 tahun. Saat itu Onel bersama keluarga besar tengah berlibur di pantai Tanjung Lesung.

Onel bersyukur karena bisa selamat dari maut. Siswa kelas 2 SD Islam Salman Alfarisi ini bercerita detik-detik saat ia bersama lima orang keluarganya tergulung tsunami. Kala itu ia dan keluarga tengah menyaksikan konser Seventen.

"Waktu itu saya, ayah, kakek, dan saudara lainnya lagi main di tepi pantai, kebetulan ada band Seventeen manggung jadi saya nonton dekat panggung," kata Onel mengingat peristiwa tsunami Selat Sunda.

Dia melanjutkan, tiba-tiba ombak besar datang dan menyeretnya hingga ke laut. Saat ia terpisah dari keluarga dengan sekuat tenaga ia berusaha berenang sambil berpegangan pada sepotong kayu untuk sampai ke tepi pantai.

"Saya berusaha sampai ke tepian tapi badan saya sudah lemas," ucapnya lirih.

Onel ditemukan dalam keadaan pingsan di bibir pantai dalam keadaan telanjang penuh luka di tangan, pinggang dan kaki. Saat itu keluarganya yang selamat mencarinya dan Onel sudah berada di rumah sakit setempat.

Duka mendalam dialami bocah 7 tahun itu, ia mengaku bayangan ratusan orang terhempas tsunami masih melekat kuat. "Saya lihat orang - orang mengambang tersapu ombak," ucap Onel.

Kini Onel sudah kembali ke kampung halamannya di Perum Pagadungan, Desa Purwasari, Karawang.

Tapi Onel kehilangan kakek tercinta untuk selamanya. Sedangkan salah satu keluarganya atas nama Mutiara masih dirawat di RS Serang karena menderita luka patah tulang rusuk saat tsunami.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya