Liputan6.com, Kebumen - Barangkali, Parsono adalah nama polisi yang paling dikenal di Kecamatan Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah. Polisi baik hati ini dikenal dengan kedermawanan dan keramahannya kepada semua orang.
Belakangan, nama polisi berpangkat Aiptu ini semakin terkenal. Rupanya, ada warganet Kebumen yang mengunggah kedermawanan Aiptu Parsono ke dunia maya.
Mendadak namanya melambung. Banyak warganet yang salut dengan kedermawanan Parsono.
Advertisement
Rambutnya mulai memutih. Namun, sejak memulai karir di Polri pada tahun 1989, Parsono tak pernah melupakan pesan orangtuanya untuk berbagi rezeki kepada yang membutuhkan.
Baca Juga
Setiap hari, terutama pagi hari, polisi baik hati ini selalu meluangkan waktu bersedekah untuk orang yang membutuhkan. Tugasnya sebagai Kanit Binmas Polsek Pejagoan membuatnya paham, lokasi-lokasi para duafa yang membutuhkan uluran tangan.
Pagi itu, seperti biasanya, setelah pengaturan lalu lintas pagi, ia bergegas ke salah satu rumah penduduk miskin. Kali ini, ia singgah ke rumah, atau lebih tepat, gubuk milik Bera (60) warga Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan, Kebumen.
Parsono datang ke gubuk itu untuk mengetahui kondisi Bera sekaligus membagikan sembako dan sedikit uang untuk membantu meringankan kebutuhannya sehari-hari. Bera adalah warga penyandang tunanetra dan hidup sebatang kara di sebuah gubuk reyot.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, ia mengandalkan bantuan dari warga karena keterbatasannya. Kondisi Bera tak luput dari pantauan Parsono.
"Enggak seberapa sih. Namun, kebiasaan ini sudah saya lakukan bertahun-tahun kepada orang yang membutuhkan. Bantuan ini murni dari penghasilan saya. Karena saya ingin berbagi," ucap polisi baik hati ini, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu, 20 Februari 2019.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penghargaan dari Kapolres Kebumen
Dia pun yakin, berbagi atau bersedekah tak bakal membuat seseorang menjadi susah. Keyakinan itu telah tertanam jauh hari, sejak masa muda.
Terbukti, meski hanya berpangkat Aiptu, ia mampu mengnyekolahkan anaknya hingga jenjang S2 dan kini menjadi Dosen di UIN Walisongo Semarang. Anak kedua, masih kuliah di UGM Yogyakarta dan yang terakhir anak perempuannya masih kelas 5 SD.
"Kami yakin, pendapatan kita berdua (istri) bisa untuk menyekolahkan anak dan berbagi. Istri saya bekerja sebagai Guru SD," dia mengungkapkan.
Di mata rekan kerjanya, Aiptu Parsono merupakan pribadi yang disiplin dan agamis. Bahkan, di tengah kesibukkannya menjadi anggota Polri, ia menyempatkan waktunya menjadi Takmir Masjid di Desa Tanggerang, Kecamatan Sruweng, tempat tinggalnya.
"Jadi muazin juga," kata polisi yang tiga tahun lagi bakal memasuki masa pensiun ini.
Aksi bersedekah tanpa pamrih Parsono ini rupanya menjadi perhatian pimpinan Polres Kebumen. Selasa, 19 Februari 2019, Parsono memperoleh penghargaan dari Kapolres Kebumen, AKBP Robert Pardede dalam sebuah upacara penyerahan penghargaan.
Wakil Kepala Polres Kebumen Kompol Prayudha Widiatmoko yang menjadi inspektur upacara dan menyerahkan piagam penghargaan dari Kapolres Kebumen kepada Aiptu Parsono. Suasana begitu khidmat ketika Aiptu menerima penghargaan ini.
Parsono tak bisa menyembunyikan betapa hatinya haru. Tentu, polisi baik hati ini tak pernah mengira sedekahnya yang tanpa pamrih diperhatikan oleh pimpinan.
"Kami sangat berterima kasih sekali kepada Bapak Kapolres serta institusi, karena apa yang saya lakukan ini mendapat apresiasi. Karena, bagi saya bersedekah itu hal biasa. Dan merupakan anjuran agama untuk menyisihkan penghasilan kita untuk orang yang kurang mampu," Parsono menuturkan.
Aiptu Parasono mungkin salah satu contoh sisi lain anggota Polri yang belum diketahui banyak orang. Di balik sosok disiplin anggota Bhayangkara, tersimpan jiwa-jiwa lembut kemanusiaan.
Advertisement