Memburu Jejak Pemberi Informasi Awal Terjadi Kiamat Dua Bulan Lagi

Informasi terkait hari kiamat ini disebarkan secara sistematis dan membuat percaya beberapa kepala rumah tangga. Ada yang kemudian menjual harta dan rumahnya untuk mengikuti ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2019, 05:05 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 05:05 WIB
Tentang Pondok Tempat Warga Ponorogo Mengaji Tanda Kiamat
Pertemuan mengklarifikasi isu kiamat melibatkan kepolisian, tokoh agama dengan pengasuh Ponpes Miftahul Falahil Mubtadin di Kasembon, Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Surabaya - Polda Jawa Timur menelusuri pelaku pembuat hoaks adanya hari kiamat yang membuat puluhan warga Ponorogo menjual rumah dan hartanya beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah hoaks, salah satunya isu kiamat sudah dekat.

"Informasi terkait hari kiamat ini disebarkan secara sistematis dan membuat percaya beberapa kepala rumah tangga. Ada yang kemudian menjual harta dan rumahnya untuk mengikuti ini," kata Barung saat peringatan Millennial Road Safety Festival (MRSF) 2019 di Jembatan Suramadu, Minggu (17/3/2019).

Padahal, kata Barung, setelah ditelusuri, pondok pesantren yang ada di Malang tak pernah menyampaikan adanya kiamat yang sudah dekat.

"Kami sedang mendalami mereka yang (membuat hoaks). Namanya sudah kita tahu, alamatnya tahu meskipun rumahnya sudah dijual," katanya dilansir Antara.

Polisi juga telah memeriksa beberapa orang perihal dari mana informasi kiamat itu mereka dapatkan.

Dalam penanganan kasus ini, pihak kepolisian menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) Jatim, para kiai dan organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama (NU).

"Pada tanggal 4 Maret 2019, kami langsung ke pesantren itu dan tidak didapatkan pesantren menyampaikan hal itu. Maka kami telusuri info awal kiamat dari mana, yang menyebarkan di Ponorogo itu," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya