Selena, Platform yang Jadi Obat Galau Kaum Milenial

Bukan barang atau aneka produk yang bisa didapatkan di tempat ini, melainkan ragam acara yang bisa dipilih untuk menghabiskan waktu senggang secara positif.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 24 Apr 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2019, 04:00 WIB
Selena
Platform digital Selena menjadi market place baru yang menawarkan beragam aktivitas dan kegiatan hiburan (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta Sebuah platform digital bernama Selena diluncurkan di Yogyakarta, Senin (22/4/2019). Selenago.com menawarkan market place berbasis leisure yang bisa memuaskan dahaga kaum milenial terhadap beragam kegiatan berkualitas.

Selayaknya platform market place, pengguna akun ini terbagi menjadi dua, penjual dan pembeli. Namun, bukan barang atau aneka produk yang bisa didapatkan di tempat ini, melainkan ragam acara yang bisa dipilih untuk menghabiskan waktu senggang secara positif.

"Selena rohnya dari anak muda untuk anak muda dan kami ingin ini jadi pemicu bagi anak muda yang ingin berbisnis, terutama di bidang leisure," ujar Artin Wuriyani, CEO Selena.

Sebagai sebuah market place digital, Selena menawarkan empat kategori utama aktivitas, yakni, trip, workshop, watching, dan hang out. Trip berkaitan dengan penyedia jasa perjalanan wisata yang tidak harus bergantung lagi pada agen perjalanan. Setiap orang bisa memasarkan paket liburannya lewat platform ini.

Watching berhubungan dengan pergelaran musik, budaya, pertunjukan, dan sebagainya. Workshop digunakan untuk orang yang ingin menggelar lokakarya dan menjaring peserta.

Hang out diperuntukkan bagi orang yang ingin menggelar acara santai, misal makan malam dengan selebgram, membaca kartu tarot di tempat nongkrong, dan sebagainya.

"Hang out memfasilitasi kegiatan yang tidak disebutkan di tiga kategori lainnya, bebas saja acaranya," ucap Artin.

Seusai fungsinya, market place digital Selena juga melayani transaksi. Pengguna jasa yang ingin mengikuti sebuah acara yang dipromosikan di platform ini membeli tiket seusai dengan harga yang ditentukan oleh penyelenggara.

"Orientasi platform ini sejauh ini masih bisnis, sehingga acara atau kegiatan yang ditawarkan pun berbayar," kata Artin.

Ia berharap, platform ini menjadi referensi utama, ketika masyarakat ataupun wisatawan ingin mengisi waktu luangnya dengan melakukan aktivitas yang memberi pengalaman baru, sekaligus pengetahuan baru yang menyenangkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Keamanan Terjamin

Selena
Platform digital Selena menjadi market place baru yang menawarkan beragam aktivitas dan kegiatan hiburan (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Penjual yang menggunakan Selena sebagai media pemasaran dipastikan sudah melewati akurasi dari admin. Artin memastikan hal ini untuk mencegah terjadinya tindak penipuan.

"Penjual acara tidak berhubungan langsung dengan pembeli melainkan melewati admin, admin juga yang akan mengunggah acara yang hendak dijual di platform ini," tutur Artin.

Admin akan berhubungan langsung dengan penjual sebelum mengunggah acara yang siap dipromosikan. Bahasa dan poster promosi pun juga disiapkan oleh tim promosi Selena.

"Kami membantu digital marketing juga, mengingat salah satu sasaran kami adalah promosi desa wisata, yang kebanyakan dikelola oleh orangtua sehingga kami ingin membantu menyederhanakan hal teknis lewat teknologi," ujar Artin.

Keamanan bagi penjual juga diperhatikan. Pembeli yang ingin mengakses tiket sebuah acara harus transfer lebih dulu.

Soal pembagian hasil antara Selena dan penjual juga jelas. Menurut Artin, penjual membayar kepada Selena sesuai dengan tiket acara yang terjual.

"Persentasenya sudah ada di skema, tergantung jumlah tiket dan harga tiket," ucapnya.


Mendekatkan Kaum Milenial di Dunia Nyata

Selena
Platform digital Selena menjadi market place baru yang menawarkan beragam aktivitas dan kegiatan hiburan (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Selena dirancang pada Agustus 2018. Sebuah platform muncul karena tiga hal, yakni masalah, kebutuhan, dan peluang.

Artin berpendapat, masalah yang dihadapi kaum milenial saat ini adalah tekanan tinggi membuat mereka cenderung melarikan diri ke dunia maya.

"Lewat Selena, kami ingin mempertemukan mereka secara nyata," ujarnya.

Ia berpendapat, anak muda butuh aktualisasi diri, perlu ilmu baru, dan mencoba sesuatu yang baru. Selena berusaha menghubungkan orang yang membutuhkan itu dengan penyedia aktivitas.

"Prinsipnya everybody can earn money," ucapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya