Menapaki Benteng Maas Gorontalo, 'Mata' Portugis di Perairan Sulawesi

Benteng Maas dikenal masyarakat sekitar benteng itu sebagai peninggalan sejarah karena ditemukan sejumlah struktur dan puing bangunan yang bertuliskan bahasa Portugis.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 14 Mei 2019, 01:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2019, 01:00 WIB
Benteng Maas Peninggalan Portugis sebagai Pemantau Perairan Sulawesi
Ketika datang berkunjung ke Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dapat dilihat peninggalan Portugis, yakni Benteng Maas. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Ketika datang berkunjung ke Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dapat dilihat peninggalan Portugis, yakni Benteng Maas. Situs bersejarah itu berada di Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang. Saat ini, benteng tersebut menjadi objek ekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Gorontalo.

Menurut warga sekitar, benteng ini merupakan benteng Portugis pada masa abad ke 18 yang fungsinya untuk mengontrol keamanan perairan laut Sulawesi kala itu.

Benteng Maas yang berdiri di atas lahan yang memiliki luas kurang lebih dua hektare ini, dikenal masyarakat sekitar benteng itu sebagai peninggalan sejarah karena ditemukan sejumlah struktur dan puing bangunan yang bertuliskan bahasa Portugis.

Warga sekitar, Sofyan Suleman (57) mengatakan, Benteng ini sudah lama ditemukan masyarakat. Menurut cerita yang sudah turun-temurun, bahwa situs tersebut dibangun pada tahun 1790 atau abad ke 18 bertempat di pinggiran pantai.

"Waktu itu terjadi persaingan bangsa Eropa untuk memperoleh rempah–rempah di wilayah Maluku, Tarnate, dan juga Gorontalo, maka mereka mendirikan pos jaga di sekitar jalur palayarannya," ungkap Sofyan.

Pantauan Liputan6.com, beberapa Arkeolog sedang melakukan ekskavasi demi menyelamatkan peninggalan bersejarah tersebut.

Irna Saptaninggrum, Ketua Tim Arkeolog Penelitian Benteng Maas menjelaskan, ekskavasi ini dilakukan sebagai pencegahan hilangnya jejak bersejarah yang ada di situs itu. Pasalnya, dari perkembangan demografi serta bertambahnya rumah dan ladang warga di lokasi tersebut membuat situs ini bisa hilang ditelan zaman.

"Penelitian sendiri sudah kami lakukan sejak 22 April kemarin. Rencananya penelitian ini akan bertahap. Karena dengan kondisi yang sudah rusak ditambah lagi limbah rumah tangga milik masyarakat menjadikan lokasi situs kurang terjaga," dia menjelaskan.

 

Perkiraan Luas Benteng Maas

Benteng Maas Peninggalan Portugis sebagai Pemantau Perairan Sulawesi
Ketika datang berkunjung ke Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dapat dilihat peninggalan Portugis, yakni Benteng Maas. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)... Selengkapnya

Selain itu, lanjut Irna, ekskavasi juga dilakukan untuk mencari bentuk sebenarnya dari Benteng Maas tersebut, tetapi pihaknya saat ini sudah memprediksikan ukuran benteng mencapai 160x103 meter persegi.

Irna menerangkan, dari hasil temuan sementara Benteng Mas memiliki empat bastion yang menjadi tempat para prajurit untuk memantau musuhnya. Struktur bangunan dinding batu yang diambil dari jenis batu karang yang bisa bertahan lama.

"Menurut sumber tertulis, ada empat bastion, dan hingga saat ini masyarakat mengenal Benteng Maas dari satu bastion yang berada di pinggiran jalan. Namun, itu masih perkiraan kasar, dengan waktu yang sekian lama ditinggalkan maka otomatis ada transformasi," dia mengungkapkan.

"Mungkin benar ini abad ke-18. Karena didukung dengan temuan keramik asing yang menurut referensi yang ada di beberapa buku dibuat oleh negara Portugis," dia menambahkan.

Hingga saat ini, tim arkeolog akan terus meneliti, maupun menggali di beberapa titik yang bisa dijadikan sampel penelitian. Namun, saat ini, pihaknya sudah bisa merekayasa bentuk benteng tersebut yang akan disosialisasikan nanti.

"Setelah selesai, hasilnya ini kita akan menyampaikan pada pemerintah daerah terkait kejelasan dari situs Benteng Maas dan Pemerintah harus memperhatikan ini agar cagar budaya ini tidak hilang," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya