Bocah Satia Butuh Biaya Atasi Obesitas

Sejak anaknya mengalami pertumbuhan tidak wajar, orangtua tidak pernah memeriksanya secara medis karena keterbatan biaya.

oleh Abramena diperbarui 02 Jul 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2019, 12:30 WIB
Satia Bocah Obesitas
Sejak Satia mengalami pertumbuhan tidak wajar, orangtua tidak pernah memeriksanya secara medis karena keterbatan biaya. (Liputan6.com/ Abramena)

Liputan6.com, Karawang - Satia Putra (7), bocah obesitas dengan bobot 97 kilogram asal Karawang tahun ini akan mulai bersekolah. Namun Komariah, sang ibunda, mengaku harus mencari baju ukuran khusus, mengingat tubuh Satia yang besar membuatnya kesulitan mendapat baju dengan ukuran pas di toko pakaian.

"Kami terpaksa bikin sendiri dengan membeli kain yang lebih panjang," kata Komariah.

Perempuan yang sehari-hari berjualan di Pantai Tanjungbaru, Karawang, itu mengatakan ingin berat badan anak bungsunya itu turun dan sama seperti anak seusianya. 

Dirinya juga mengakui, sejak anaknya mengalami pertumbuhan tidak wajar hingga mencapai 97 kilogram, Komariah tidak pernah memeriksa anaknya secara medis karena keterbatan biaya.

"Takut dia minder saat masuk sekolah. Keterbatasan biaya tidak pernah dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa secara medis," katanya.

Komariah menceritakan, perubahan pola makan pada Satia terjadi saat usia 4 tahun. Nafsu makannya setara dengan orang dewasa. Bahkan sekali makan bisa lima piring penuh, ditambah camilan dan sering makan mi instan.

"Dia selalu saja merasa lapar, dan dalam kurun 3 tahun setelah disunat, bobot badanya terus naik hingga kini mencapai 97 kilogram," terang Komariah.

Namun, Komariah menampik tuduhan bahwa obesitas yang dialami anak keempatnya tersebut akibat kelalaian dirinya sebagai orangtua. Sehingga Satia memiliki berat badan melebihi anak seusianya, yang umumnya berbobot rata-rata 20 kilogram. 

"Karena kalau tidak dikasih makan atau mi instan suka ngamuk dan nangis. Pola makan sih biasa, tapi sering lapar dan konsumsi mi instan, serta cemilan lain seperti bakso," katanya. 

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya