Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Jawa Barat mendapatkan kesempatan mempelajari industri di Jepang. Hal tersebut dipastikan setelah pihak kampus menjalin kerja sama dengan industri konstruksi asal Jepang Daito Trust Construction.
Rektor Unsika Ade Maman Suherman pun menyambut baik kemitraan tersebut yang membuka peluang luas bagi mahasiswa dan akademisi untuk mendapatkan transfer keilmuan teknik, budaya, serta etika kerja Jepang.
Baca Juga
"Kerja sama ini tidak hanya memperkuat kompetensi akademik mahasiswa, tetapi juga menjadi jembatan bagi mereka untuk meraih peluang karier di Jepang," ujar Ade Maman, melalui keterangan tertulis, Jumat (14/3/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan, kerja sama ini guna memberikan pelatihan bagi para mahasiswa di bidang tersebut. Pelatihan ini diperuntukan khusus untuk mahasiswa semester 5, 6, dan 7. Bahkan, lanjut Ade Maman, setelah pelatihan, mahasiswa bisa direkomendasikan bekerja di Jepang.
"Setelah pelatihan, nanti mahasiswa bisa direkomendasikan untuk bekerja. Tapi nanti masalah perekrutan, penempatan itu di luar otoritas kita," kata dia.
Menurut dia, melalui inisiatif tersebut, Unsika semakin memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi yang berorientasi global, memastikan lulusannya memiliki kompetensi akademik, keterampilan industri, serta kesiapan kerja di perusahaan-perusahaan konstruksi internasional.
"Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan industri dapat menciptakan peluang besar bagi generasi muda Indonesia," terang Ade Maman.
Program Pengembangan Kompetensi
Ade Maman menjelaskan, pelatihan berjalan di delapan fakultas di Unsika, yakni S1 Teknik Industri, S1 Teknik Mesin, D3 Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, Teknik Fisika. Ade berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan lulusan.
"Sebagai bagian dari kerja sama ini, UNSIKA dan Daito Trust Construction ini akan mengadakan berbagai program pengembangan kompetensi bagi mahasiswa, antara lain Kuliah Persiapan Ujian JLPT N2 (sertifikasi bahasa Jepang tingkat menengah-atas), Kuliah Pemahaman Teknik Konstruksi, dan Kuliah Budaya dan Etika Kerja Jepang," ucap dia.
"Mereka akan lebih paham kurikulum, termasuk juga memahami etika pekerjaan," kata Ade Maman mengakhiri.
Advertisement
