Liputan6.com, Garut Dalam lima tahun terakhir keberadaan kawasan wisata Darajat di kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat memang selalu menjadi favorit tujuan destinasi wisata keluarga.
Berikut ini lima lokasi wisata dan tempat istirahat, yang bisa dijadikan sebagai panduan selama menikmati sajian wisata air hangat dan alam terbuka di Kawasan Darajat, Garut.
Puncak Darajat
Advertisement
Berada di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (MDPL), berwisata di kawasan Puncak Darajat laiknya tengah berada di atas awan nan menantang. Kabut tebal dengan kondisi cuaca yang dingin, membuat hiburan anda dijamin asyik.
Sebanyak tiga kolam renang berair hangat yang disediakan pengelola, bakal menjadi stay berendam menarik bagi pengunjung selama berada di sana.
“Jika yang menyenangi berendam di ketinggian jawabannya pasti ke sini,” ujar Hilman Yuhaeri, (48), Manajer Puncak Darajat, membuka pembicaraan dengan Liputan6.com, Rabu (3/7/2019)
Baca Juga
Menurut Hilman, di antara deretan destinasi wisata alam terbuka yang berada di kawasan Darajat, lokasi miliknya adalah juaranya. Selain berendam dan berenang, anda pun disuguhi pemandangan alam yang tidak ada duanya.
“Keunggulan kami memang terletak di view dan pemandangan,” ujar dia bangga.
Dengan letaknya yang berada di puncak, praktis seluruh area wisata yang berada di bawahnya terlihat dengan jelas dari sana.
“Apalagi jika kondisi tengah cerah, wilayah perkotaan Garut dengan jelas terlihat dari sini,” ujar dia.
Untuk memanjakan pengunjung, terutama mereka yang menyenangi jogging dan area perkebunan, pengelola berencana membuat destinasi wisata baru di sana.
“Rencannya nanti akan ada agro wisata, termasuk wisata jurug (air terjun) yang tengah kami konsep,” ujarnya.
Eli, salah satu pengunjung dari Majalaya, Kabupetan Bandung mengaku sudah tiga menikmati sajian wisata di Puncak Darajat.
“Airnya cukup hangat, jadi meskipun suasananya dingin, tetap enak untuk berendam,” kata dia.
Selain itu, lokasinya yang berada di puncak, mampu memberikan hiburan tersendiri bagi buah hatinya, menikmati nuansa berada di atas ketinggian. “Indah sekali apalagi sekelilingnya kan masih pegunungan,” ujar dia.
Darajat Pass
Berada tepat sebelum persimpangan pertigaan Darajat, kehadiran Darajat Pass memang menjadi daya tarik tersendiri bagi seluruh wisata di kawasan destinasi wisata Darajat. Ribuan pengunjung datang silih berganti menikmati suasana asri liburan di sana.
Sri Mulyani, (24), Marketing Darajat Pass mengatakan, sejak pertama kali dibuka hampir satu dekade yang lalu, tingkat kunjungan Darajat Pass langsung melesat jauh dari perkiraan.
“Memang di kawasan (Darajat) ini, area kami menjadi salah satu tujuan utamanya,” ujar dia.
Berada di area wisata seluas lima hektar, ragam permainan hiburan air mulai water park air hangat, trompolin hingga kereta mini buat anak-anak, menjadikan hiburan keluarga anda semakin seru.
“Kami juga menyedikan area family gathering jika membutuhkan tempat,” ujar dia.
Dengan suasana hawa pegunungan yang asri, serta penempatan gazebo yang ditata sedemikian rupa hingga ke atas perbukitan, pengunjung bisa menikmatan sensasi naik gunung, dengan menaiki anak tangga yang disediakan pengelola. “Pengunjung juga boleh membawa makanan sendiri,” kata dia.
Di sana anda dengan leluasa melihat suasana kota Garut dari ketinggian, termasuk menyaksikan buah hatinya yang tengah bermain di area water park.
“Kondisi airnya hangat sepanjang tahun, karena kami memiliki sumber mata air tersendiri,” ujarnya.
Bahkan bagi anda pecinta ketinggian, bentangan kawat baja sepanjang 100 meter yang membelah kawasan wisata Darajat Pass, siap memacu adrenalin anda dalam permainan flying fox. “Kami juga menyediakan pine ball dan outbond untuk hiburan keluarga,” kata dia.
Dengan harga tiket mulai Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per orang, kunjungan tamu pun tetap tinggi menikmati hiburan di Darajat Pass.
“Situasinya cukup bagus, apalagi gazebonya juga banyak untuk beristirahat, jadi cukup bagus lah,” ujar Fitri, pengunjung asal Bandung.
Ia yang memboyong suami, beserta anggota keluarga lainnya, nampak menikmati sajian wisata selama di sana. “Kebetulan suami saya sama tengah selfie-selfie di atas bukit,” kata dia sambil tersenyum.
Tidak hanya pengunjung lokal, bahkan pengunjung asing pun tak ketinggalan pernah menikmati wisata alam terbuka di sana. “Pernah ada dari rombongan Jerman, Arab, India, dan lainnya,” kata dia.
Advertisement
Awit
Jika Puncak Darajat menawarkan ketinggian, maka Awit menawarkan keteduhan. Berada di jorokan kawasan destinasi wisata Darajat, area wisata Awit, biasa pengunjung menyebut, memang menawarkan keteduhan sekaligus ketenangan selama berwisata di sana.
“Kami menyediakan perkebunan straberi dan area pertanian lainnya,” ujar Nurjaman, salah satu petugas wisata air hangat Awit.
Awit yang berarti mengawali, memang menawarkan konsep wisata yang baru bagi pengunjung. “Untuk konsep wisata petik stoberi, kami paling pertama di sini,” ujarnya.
Memiliki fasilitas wisata air yang lumayan lengkap mulai water park, kolam renang hingga stay untuk berswafoto, menjadikan Awit sebagai buruan lainnya para wisatawan yang berkunjung ke Darajat.
“Airnya juga enak, apalagi ada air hangat buat terapi, jelas bermanfaat bagi orang tua seperti saya,” ujar Farhanuddin (63), salah satu pengunjung lokal asal Cisurupan, Garut.
Ia yang memboyong 17 anggota keluarga besarnya, sengaja memilih Awit untuk menikmati sensasi liburan alam terbuka, dengan fasilitas berendam air hangat. “Gazebonya juga banyak, jadi bisa sekalian makan-makan,” ujar dia.
Tidak hanya teruju pada kolam renang, pengelola pun menyediakan area bermain bagi pengunjung yang menyenangi petualang game di alam terbuka. “Ada pine ball, outbond, naik kuda hingga bertani sambil memetik buah stoberi,” kata dia.
Bagi anda yang berminat berwisata alam dalam waktu dekat, tidak ada salahnya memasukan Awit, dalam daftar rencana kunjungan wisata anda.
“Area parkir kami juga cukup luas, sehingga mampu menampung banyak kendaraan pengunjung,” kata dia.
Bukit Rejeng Indah
Berada di deretan paling awal jalur destinawi wisata kawasan Darajat. Keberadaan Bukit Rejeng Indah (BRI) memang cukup potensial menarik minat pengunjung. “Paling terkenal di kami adalah kolam renang belerangnya,” ujar Hilman.
Berada di perlintasan pintu masuk kawasan wisata Darajat, BRI memang menawarkan fasilitas berendam murah meriah bagi para pengunjung. “Kebanyakan dikunjungi para tamu dengan usia lanjut,” kata dia menambahkan.
Namun meskipun demikian, banyaknya manfaat kesehatan yang dirasakan setelah berendam di air hangat belerang, generasi muda pun mulai meliriknya.
“Jadi tidak hanya ceria, namun ada unsur kesehatannya buat tubuh,” kata dia.
Hilman mengakui, lokasinya yang berada di persimpangan jalan serta sempitnya akses parkir, menyebabkan pengunjung kerap melewatkan berkunjung di sana.
“Fasilitas pun memang cukup sederhana, sebab tujuan utamanya memang buat terapi kesehatan,” kata dia.
Berada di Desa Padaawas, fasilitas wisata berendam air hangat belerang Bukit Rejeng memang masih kalah pamor dibanding tiga kawasan wisata utama di sekitar Darajat. “Tetapi kita syukuri setiap hari pengunjung tetap ada, meskipun tidak banyak,” ujarnya.
Advertisement
Puncak Jaya Darajat
Dibanding tiga area destinasi wisata Darajat di atas, area wisata Puncak Jaya Darajat lebih tepat digunakan sebagai tempat beristirahat. Dereta puluhan kamar hotel bisa menjadi alternatif pengunjung, saat hunian di kawasan Darajat tengah padat.
“Tetapi kami juga memiliki fasilitas bermain seperti waterpark mini dan kolam renang,” ujar Anang, pengelola Puncak Darajat.
Menurutnya, tujuan utama pengunjung yang datang lebih tertuju pada tiga kawasan wisata di sekitaran puncak darajat, mulai Puncak Darajat, Darajat Pass hingga Awit. “Memang sejak awal tujuan kami lebih ke arah penyediaan hotel bagi pengunjung,” kata dia.
Namun meskipun demikian, bagi para pengunjung terutama yang memiliki anak kecil, sajian fasilitas kolam renang dengan waterpark mini, bisa menjadi salah satu alternatif untuk dikunjungi.
Bagi Anda yang berencana ke kawasan wisata Darajat, tidak ada salahnya beristirahat di Puncak Jaya Darajat, untuk mendapatan sarana istirahat yang memadai.
“Kebanyakan tamu kami berasal dari luar Garut, seperti Bandung dan Jabodetabek,” kata dia.