Liputan6.com, Bandung - Hingga hari kedua pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, kondisi aktivitas vulkanik relatif kondusif.
Hasil pemantauan dari pos pemantauan seismograf yaitu 1,5-2 mm amplitudo relatif masih sama seperti hari kemarin dan untuk tremor masih bergetar terus menerus.
"Saat ini di lokasi sedang dilakukan pembersihan debu sisa erupsi oleh pihak pengelola," kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat Budi Budiman Wahyu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sementara, berdasarkan laporan petugas piket siaga darurat erupsi Gunung Tangkuban Parahu Pusdalops PB BPBD Provinsi Jawa Barat, petugas BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kab Bandung Barat dan BPBD Kab Subang tetap melaksanakan piket siaga darurat erupsi.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan Pos Pemantau Gunung Tangkuban Parahu PVMBG Badan Geologi sampai dengan waktu yang akan ditentukan lebih lanjut oleh komandan lapangan berdasarkan hasil evaluasi lapangan setiap harinya," ujarnya.
Adapun jarak aman masih 500 meter dari titik erupsi dan bibir kawah gunung.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Jangan Sebar Hoaks Gunung Tangkuban Parahu
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil meminta kepada seluruh warga agar tidak menyebarkan hoaks terkait peristiwa erupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Bandung Barat agar tidak membuat panik masyarakat.
"Mohon untuk tidak gampang share informasi yang hoaks, cari sumber berita resmi. Pastikan berita itu benar. Kita berdoa semoga erupsinya tidak membesar dan membahayakan," kata Gubernur Emil dalam siaran persnya di Bandung, dilansir Antara.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini mengimbau masyarakat waspada dan tidak panik terkait erupsi Gunung Tangkuban Perahu dan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Saya mendapati kabar tentang situasi Tangkuban Perahu, erupsi lokal tapi asapnya mulai terasa ke Lembang. Saya sudah koordinasi BNPB minta untuk berkoordinasi dengan level desa, lurah, kecamatan. Safety harus diutamakan," katanya.
Emil juga meminta wisatawan dan masyarakat untuk tidak mendekati gunung Tangkuban Perahu. Selain itu, dia juga memperingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Harap bersabar dulu dan saya minta untuk tidak panik," katanya.
Sementara itu, warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang letaknya berada di sekitar Gunung Tangkuban Parahu juga sempat khawatir dengan hoaks yang ada di media sosial tentang erupsi Gunung Tangkuban Parahu.
"Kami sebagai orang Lembang mah tidak panik saat kejadian, nah yang bikin panik itu ketika buka handphone, cek grup WA itu banyak sekali informasi tidak benar soal erupsi Tangkuban Parahu. Kalau dibiarkan terus khawatir warga jadi takut padahal alhamdulillah sejauh ini aman kok kondisinya," kata A Rika Rachmawati warga Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Rika yang rumahnya berjarak sekitar 10 km dari Gunung Tangkuban Parahu memastikan aktivitas warga Lembang berjalan normal pasca erupsi pada Jumat.
"Kalau di tempat saya aktivitas warga seperti biasa, cuma anak-anak saja yang terlihat sepi. Biasanya mereka main di luar rumah tapi hari ini sepi. Mungkin para ibu khawatir lebih ke aspek kesehatan anak," kata Rika.
Advertisement