Begini Kondisi Gunung Tangkuban Parahu Saat Kembali Erupsi Kamis Malam

Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Subang, Jawa Barat, kembali mengalami erupsi pada Kamis (1/8/2019) pukul 20.46 WIB, berdurasi kurang lebih 11 menit 23 detik.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 02 Agu 2019, 05:21 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2019, 05:21 WIB
Gunung Tangkuban Parahu
Area Kawah Ratu di kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu menunjukkan aktivitas vulkanologi normal pada Minggu (28/7/2019). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Subang, Jawa Barat, kembali mengalami erupsi pada Kamis (1/8/2019) pukul 20.46 WIB, berdurasi kurang lebih 11 menit 23 detik. Saat itu, tidak ada pengunjung di kawasan area wisata.

Petugas di Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Ilham Mardikaryanta mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, tinggi kolom abu teramati mencapai 180 meter dari dasar kawah.

Ilham lebih lanjut mengatakan, saat erupsi, kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu dipastikan tidak ada pengunjung maupun pedagang. "Tidak ada, kosong kalau malam hari," kata Ilham saat dikonfirmasi.

Menurut Ilham, abu vulkanik belum bisa dipastikan turun atau tidak. Hal itu disebabkan pada malam hari penglihatan jarak pandang cukup terganggu.

"Soalnya ini posisinya malam hari ya, untuk visualnya tidak bisa optimal," katanya.

Hal serupa juga diungkapkan Kepala PVMBG, Kasbani. Dia membenarkan adanya erupsi dengan skala kecil pada Kamis malam.

"Dari CCTV tidak kelihatan karena gelap. Tim melihat langsung dari bibir kawah. Jadi kolom erupsi masih di dalam kawah," kata Kasbani.

Berdasarkan data PVMBG, erupsi Gunung Tangkuban Parahu terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur. Erupsi tersebut tercatat memiliki ketinggian kolom abu mencapai 180 meter dari dasar kawah atau 2.084 meter di atas permukaan laut.

PVMBG menyatakan erupsi freatik dapat kembali terjadi secara tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas. Oleh karena itu, masyarakat dilarang mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 500 meter dari kawah aktif atau sekitaran sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang.

Selain itu, masyarakat diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.

Sebelumnya, Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi pada Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB. Saat itu, erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya