Komunitas Waria Solo Raya Dukung Gibran Jika Maju Pilkada

Himpunan Waria Solo (Hiwaso) mendukung penuh jika Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Presiden Joko Widodo maju dalam Pilkada Solo.

diperbarui 13 Agu 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2019, 21:00 WIB
Mengenal Lebih Dekat Sosok Selvi Ananda, Calon Menantu Jokowi
Sosok sederhana Selvi Ananda ternyata mampu memikat hati putra orang nomor satu di Indonesia. Selvi Ananda akan menikah dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rangkabuming Raka pada 11 Juni 2015 di Solo, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Solo - Himpunan Waria Solo (Hiwaso) mendukung penuh jika Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Presiden Joko Widodo maju dalam Pilkada Solo.

Di mata para waria Soloraya, Gibran adalah sosok yang care, ramah, dan peduli.  Hal itu setidaknya diungkapkan Ketua Hiwaso, Cinthya Marames.

"Sangat luar biasa. Dia [Gibran] sangat care dengan teman-teman waria. Bila dengar sosok Gibran kami sangat setuju kalau dia dicalonkan. Kami bisa paham sosok dia. Karena selama ini Mas Gibran sangat peduli dengan teman-teman," ujarnya dikutip Solopos.

Kepedulian Gibran kepada kaum waria yang dimaksud Cinthya yaitu mau melayani permintaan swafoto dan mengobrol saat bertemu dalam suatu acara. Seperti saat ada kegiatan yang melibatkan waria di Graha Saba Buana Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo.

"Beberapa kali teman-teman bertemu Mas Gibran saat ada acara di Graha Saba Buana di Sumber. Dia tidak sombong, mau bersalaman, mengobrol, dan foto dengan teman-teman. Teman-teman kadang ada job menari atau merias di Graha Saba," tutur dia.

Lebih jauh Cinthya mengaku belum tahu banyak siapa saja figur yang digadang-gadang menjadi cawali-cawawali Solo. Yang pasti menurut dia, Solo butuh figur pemimpin yang merakyat, ramah, dan peduli terhadap kaum waria utamanya dalam hal kesehatan.

Cinthya mengatakan para waria yang tergabung dalam Himpunan Waria Solo membutuhkan layanan kesehatan rutin seperti pemeriksaan HIV/AIDS. Tapi sebagian dari mereka kesulitan mengakses layanan tersebut karena tidak mempunyai kartu identitas yang aktif.

"Sebagian dari teman-teman kan ada yang dari luar Solo. Di daerah asal mereka berdentitas laki-laki, dan berani menjadi diri mereka sendiri sebagai waria saat di Solo. Lah mereka tidak berani mengurus atau memperbarui kartu identitas yang mati," katanya.

Saat ini tercatat ada 180 anggota Hiwaso Solo yang 30 persennya berasal dari Solo. Dari 180-an waria Solo, sekitar 15 persennya tidak punya identitas atau kartu identitasnya mati. Untuk menyikapi hal itu Hiwaso mengeluarkan kartu anggota Hiwaso.

"Teman-teman ingin dipermudah dalam mendapatkan layanan kesehatan. Contohnya untuk pemeriksaan HIV/AIDS sekarang harus punya identitas. Padahal ada beberapa teman waria yang tidak punya identitas atau kartu identitasnya mati," katanya.

Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya