Liputan6.com, Kerinci - Rabu, 14 Agustus 2019, pagi-pagi sekitar pukul 06.00 WIB, Mat Nurdin (80) dan istrinya Rusnaini (75) sedang sibuk beraktivitas di dalam rumahnya. Namun, belum sempat keluar rumah, warga Desa Pendung, Kecamatan Air Hangat, Kerinci, Jambi ini sudah kedatangan tamu ganas, seekor babi hutan atau celeng.
Diduga celeng ini masuk ke rumah dengan cara menyeruduk dinding papan rumah mereka. Babi hutan berukuran besar alias jumbo ini saat masuk ke rumah Mat Nurdin, tiba-tiba saja langsung menyeruduk sang penghuni rumah.
Advertisement
Baca Juga
Tak puas menyeruduk sang pemilik rumah Mat Nurdin dan Rusnaini, lantas babi hutan tunggal itu kemudian bertandang lagi ke rumah tetangga Mat Nurdin. Dari rumah kedua orang tersebut, babi hutan ini kembali secara brutal menyeruduk Nurfaida (85) dan Fitra (30) yang juga tengah beraktivitas di sekitar rumah.
Saat mendengar teriakan dari para korban akibat serangan babi, kemudian puluhan warga di kampung berbondong-bondong ke rumah korban untuk memberikan pertolongan. Usai kejadian itu, masih terlihat jelas bekas bercak darah di lantai rumah korban akibat serangan babi hutan.
Kemudian oleh warga setempat, para korban keganasan serudukan celeng itu langsung dilarikan ke RSUD MHA Thalib Kerinci, Jambi. Rusnaini, perempuan baya itu mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan kaki. Sedangkan korban lainnya tak sadarkan diri.
"Korban ada empat, di antaranya satu orang atas nama Rusnaini meninggal dunia di rumah sakit, sedangkan korban lainnya masih dirawat," kata Camat Air Hangat, Kerinci, Dafrisman dihubungi Liputan6.com.
Serangan Balik
Dari informasi sebut Dafrisman, babi ini masuk ke rumah dan menyerang warga diduga akibat perburuan di hutan. Karena merasa terdesak, babi itu kemudian lari ke sawah di belakang desa dan akhirnya masuk rumah dan menyerang warga.
Rudi, salah seorang warga Desa Pendung mengatakan, di daerah Kecamatan Air Hangat, Kerinci, memang beririsan dengan kawasan hutan yang menjadi habitat sejumlah satwa liar seperti babi. Bahkan, babi hutan ini kerap menjadi hama di ladang karena merusak tanaman sehingga harus diburu.
Dalam beberapa hari terakhir, kata dia, ada perburuan babi. Berburu babi ini sering dilakukan warga untuk mengusir dan menangkap babi yang sering menjadi hama kebun warga. Biasanya warga memburunya menggunakan anjing untuk mengejar babi.
"Sesudah peristiwa (penyerudukan) babi ini, warga kemudian memburu babi hutan yang menyerang warga. Dan warga berhasil menangkap babi berukuran besar dan langsung dibunuh," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement