Liputan6.com, Banyumas - Berbatasan dengan hutan lereng Gunung Slamet, Desa Windujaya dan Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, masih begitu asri. Tak aneh jika di desa-desa ini kerap terlihat kawanan monyet, kijang atau celeng alias babi hutan.
Terkadang, terjadi serangan celeng ke lahan pertanian warga. Ubi, ketela atau jagung rusak oleh hewan liar ini. Barangkali, celeng itu kekurangan bahan makanan di hutan.
Terlebih pada musim kemarau, dedaunan, buah dan umbi-umbian yang menjadi sumber makanan utama berkurang. Barangkali juga, mereka turun gunung untuk mencari sumber mata air.
Advertisement
Baca Juga
Meski kerap terpegok oleh warga, sejak puluhan tahun silam, tak terdengar konflik langsung antara manusia dengan celeng, sampai akhirnya, Selasa, 7 Juli 2019, seekor celeng menyerang empat warga di dua desa tersebut.
Akan tetapi, serangan itu tak terjadi sekaligus. Celeng itu masuk perkampungan dan kemudian menyerang warga yang dilihatnya. Serangan celeng terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Mereka diserang celeng ketika beraktivitas di kebun yang berdekatan dengan perkampungan. Usai menyerang, celeng tersebut lantas pergi dan menyerang warga di tempat lain.
Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Heriana Ady Chandra mengatakan, celeng tersebut secara berturut-turut menyerang Maksum di RT 03/4 Desa Windujaya, Warsinah warga RT 03/4, dan Rahmat Suwaryo warga RT 01/5 desa yang sama.
“Jadi setelah celeng menyerang sekali, lari kemudian menyerang warga lainnya,” katanya Selasa sore.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Berburu Celeng di Lereng Gunung Slamet
Saat menyerang Warsinah, celeng itu sempat berhasil dipergoki oleh warga lainnya, Suwarto yang hendak menolong. Ia menyabetkan parang dan berhasil melukai celeng tersebut.
Seolah tak terpengaruh sabetan parang, celeng tersebut melarikan diri dan menyerang warga di tempat lain. Konon, tubuhnya sangat besar. Menurut penuturan warga, tinggi celeng sekitar satu meter dengan bobot diperkirakan lebih dari satu kuintal.
“Mungkin jantan,” ucap Heriana.
Mengetahui ada serangan celeng, warga Windujaya lantas memburu celeng yang mengamuk itu. Dari jejaknya, celeng berlari menuju Desa Tetangga, Melung.
Belakangan diketahui, ternyata di Melung pun celeng ini menyerang warga. Karsikin, yang beralamat di Grumbul Depok, Desa Melung RT 03 RW 01, terluka akibat serangan celeng ini.
Akibat serangan celeng ini, dua orang, yakni Rahmat Suwaryo dan Warsinah, menderita luka berat. Mereka kini dirawat di Rumah Sakit Islam Purwokerto.
Adapun dua lainnya, yakni Maksum dan Karsikin, menderita luka ringan. Masing-masing dirawat di RS Islam, Purwokerto dan RS Wijayakusuma, Purwokerto.
“Alhamdulillah tidak sampai meninggal dunia, hanya luka,” ujarnya.
Relawan dan masyarakat dua desa ini terus memburu si celeng jumbo. Dikhawatirkan celeng yang diduga berjenis kelamin jantan itu kembali menyerang warga lainnya.
Hingga Selasa petang, sekitar 100 warga mencari keberadaan celeng ini. Mereka dibantu oleh puluhan relawan lintas instansi dan organisasi. Rencananya, pencarian akan dilanjutkan besok pagi beserta anggota Perbakin.
Advertisement