Viral Ajakan Demonstrasi 30 September di Yogyakarta

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah DIY pun juga mengeluarkan surat edaran bagi sekolah di bawah Muhammadiyah untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta tetap mewaspadai adanya provokasi dari pihak luar.

diperbarui 29 Sep 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2019, 09:00 WIB
Berselancar di Medsos Dapat Tingkatkan Personal Branding Kamu
(Ilustrasi)

Yogyakarta - Lini masa sosial media dan broadcast aplikasi WhatsApp ramai memperbincangkan undangan aksi demonstrasi untuk pelajar di Yogyakarta pada Senin, 30 September 2019.

Undangan broadcast ini mengajak seluruh siswa dari DIY untuk turun ke jalan dari Tugu hingga titik 0 kilometer dengan tagar Catatan Akhir Demokrasi Dikorupsi tersebut.

Undangan yang terbroadcast tersebut diatasnamakan dari Front Aliansi Siswa Pelajar DIY. Namun, tidak ada kontak person seperti yang lazimnya ada dalam sebuah broadcast undangan aksi demonstrasi, sebagai penanggung jawab. 

Adanya undangan aksi tersebut pun mendapat tanggapan dari beberapa sekolah yang langsung mengeluarkan himbauan.

Tercatat SMKN 3 Yogyakarta yang meminta orangtua murid mengingatkan putera/puterinya untuk tidak terpancing mengikuti ajakan melalui medsos tersebut, dilansir KRJogja.com.

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah DIY pun juga mengeluarkan surat edaran bagi sekolah di bawah Muhammadiyah untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta tetap mewaspadai adanya provokasi dari pihak luar. Surat Edaran tersebut ditandatangani langsung oleh ketua, Achmad Muhammad MAg tertanggal 26 September 2019. 

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan pihaknya telah mengeluarkan himbauan pada sekolah-sekolah untuk tak menghiraukan ajakan tersebut. Pasalnya, 30 September merupakan hari aktif sekolah. 

"Saya sudah keluarkan himbauan sekolah-sekolah agar tidak mengikuti agenda kegiatan demonstrasi itu. Karena kan 30 September merupakan hari aktif pembelajaran. Kalau memang ingin belajar tentang demokrasi bisa dilakukan di sekolah, tidak perlu turun ke jalan," ungkap Aji.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya