Ini Cara Yogyakarta Merayakan Pelantikan Presiden

Warga Yogyakarta merayakan pelantikan presiden dengan parade yang sarat makna dan filosofi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 18 Okt 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2019, 08:00 WIB
Parade Merah Putih
Parade Merah Putih menjadi cara warga Yogyakarta merayakan pelantikan presiden (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Perayaan budaya bertajuk Parade Merah Putih dari Yogya untuk Indonesia akan digelar di sepanjang Jalan Malioboro pada Sabtu, 19 Oktober 2019. Perhelatan ini diadakan untuk menyambut pelantikan presiden Joko Widodo dan wakil presiden Maaruf Amin.

Acara yang diikuti 2.000 orang dari 35 kontingen, antara lain, Paskibraka DIY, abdi dalem Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman, Marching Band Universitas Gajah Mada, Bregada Niti Manggala, GK Ladies, Srikandi Idaman, Laskar Kebaya Metal, Detasemen Cobra Airsoft Gun Club Yogyakarta, Marching Band SMA Bopkri II Yogyakarta, Bregada Klono Cipto Wening, Batalyon TNI 403/Wirasada Pratista, Barongsay dan liong serta penari dari Jogja Chinese Art and Culture Centre, dan Yogyakarta Land Rover Community. Mereka akan berarak dari halaman DPRD DIY menuju benteng Vredeburg.

Di titik finis, penyanyi asal Papua Edo Kondologit, akan menghibur masyarakat dengan suara emasnya. "Pelantikan presiden ini menjadi momentum untuk menyongsong masa depan yang lebih baik," ujar Widihasto Wasana Putra, Koordinator Parade Merah Putih, dalam jumpa pers di DPRD DIY, Kamis (17/10/2019).

Acara ini bukan sekadar parade budaya yang mempertontonkan kebinekaan dari Yogyakarta. Lebih dari itu, Parade Merah Putih ini sarat filosofi. Setidaknya ada tiga hal mendasar dari acara ini.

Pertama, sebagai ungkapan doa dari Yogyakarta untuk Indonesia sehingga NKRI berlandaskan Pancasila tetap jaya. Kedua, parade ini sebagai upaya berkelanjutan merawat kebersamaan, persatuan, dan kesatuan antara komponen warga bangsa.

Ketiga, warna-warni yang dihadirkan dalam parade ini juga memiliki maknanya masing-masing. Foto presiden dan wakil presiden, misalnya, akan diarak gerobak sapi yang mencerminkan harapan agar kepemimpinan Jokowi dan Maaruf Amin tetap bervisi kerakyatan.

Selain itu, ada pula pembagian empat gunungan kuliner yang terdiri dari gunungan sayur, salak, bakpia, dan geplak yang menggambarkan pemimpin harus membawa kemakmuran bagi rakyatnya.

"Foto-foto tokoh nasional juga diikutsertakan sebagai bentuk ajakan untuk melakukan refleksi sejarah agar para pemimpin negara dan seluruh komponen bangsa mengingat suri teladan pahlawan," ucapnya.

Hasto mengungkapkan dalam perayaan pelantikan presiden ini juga akan ada kontingen yang membawa bendera merah putih berukuran 3x50 meter serta pembagian 1.000 bendera merah putih berukuran kecil dan 1.000 stiker pipi merah putih.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya