Digadang-gadang Jadi Menteri, Viktor Laiskodat Kena Protes Warga NTT

Seperti diketahui, Viktor Laiskodat disebut terpilih menjadi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf 2019-2024.

oleh Ola Keda diperbarui 20 Okt 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2019, 16:00 WIB
Aksi Warga NTT Tolak Viktor Laiskodat Jadi Menteri
Aksi warga NTT menolak Viktor Laiskodat jadi menteri. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Puluhan massa yang tergabung dalam Ultras Victory menggelar aksi bakar lilin di depan Kantor Gubernur NTT, Jumat, 18 Oktober 2019, malam.

Ketua Ultras Victory Kota Kupang, Vecky Tasesab mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang memilih menjadi salah satu menteri di kabinet kerja Jokowi-Ma'ruf. 

Seperti diketahui, Viktor Laiskodat digadang-gadang terpilih menjadi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf 2019-2024. Meski, belum ada kepastian mengenai isu tersebut mengingat hingga saat ini, Presiden Joko Widodo belum mengumumkan susunan menteri dalam kabinetnya.

"Ini sebagai bentuk pelampiasan kekecewaan saja, karena masyarakat NTT memilih Pak Viktor jadi gubernur bukan menteri," ujar Vecky.

Ia mengatakan, masyarakat saat ini sedang mengharapkan janji Viktor Laiskodat membangun NTT. Karena itu, masyarakat akan sangat kecewa jika ia memilih menjadi menteri.

"Sesuai janjinya, tiga tahun Pak Viktor bisa mengubah NTT. NTT yang miskin, korup, perdagangan manusia, janjinya akan diubah, tetapi kalau tidak sesuai ekspektasi, masyarakat pastinya sangat kecewa," katanya.

Sejak kepemimpinan, Viktor Laiskodat-Yosef Nae Soi, NTT sudah banyak perubahan, tetapi menurut dia, perubahan itu belum dirasakan masyarakat NTT.

Ia menambahkan, Ultras Victory melakukan aksi di halaman kantor gubernur NTT jika Viktor Laiskodat tetap menjadi menteri.

"Membangun Indonesia bukan hanya jadi menteri, tetapi jadi gubernur juga itu wujud nyata membangun bangsa ini, sehingga kita harap Presiden Jokowi juga memperhatikan NTT," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya