Detik-Detik Menegangkan Evakuasi Ular Piton Raksasa Kekenyangan di Bengkalis

Seorang petani di Desa Api-api, Kabupaten Bengkalis, menemukan ular piton raksasa di jalan. Ular piton kekenyangan itu diduga baru saja memangsa babi hutan.

oleh M Syukur diperbarui 24 Okt 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2019, 00:00 WIB
Ulat piton sepanjang 7 meter yang ditemukan di pinggir kebun warga di Kabupaten Bengkalis.
Ulat piton sepanjang 7 meter yang ditemukan di pinggir kebun warga di Kabupaten Bengkalis. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang petani bernama Mulyono di Desa Api-api, Kabupaten Bengkalis, kaget bukan main ketika pulang dari kebunnya. Di pinggir jalan ditumbuhi ilalang, dia melihat ular piton berukuran tak biasa yang besarnya hampir sama dengan pohon kelapa.

Mulyono tetap menjaga jarak agar tak diserang ular piton raksasa itu. Dia lalu melapor ke masyarakat sekitar yang akhirnya berbondong-bondong melihat satwa berkulit seperti batik itu.

Kehebohan masyarakat ini akhirnya sampai ke Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Resort Bukit Batu. Tim ke lokasi untuk menyelamatkan reptil tersebut.

"Laporannya masuk Selasa pagi pukul 09.15 WIB, anggota ke lokasi mengamankan tempat kejadian agar ular itu tidak membahayakan masyarakat," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Rabu pagi, 23 Oktober 2019.

Pantauan petugas di lapangan, ular itu memang memiliki ukuran tak biasa di bagian perut. Hal ini wajar karena ular dimaksud baru memangsa satwa lain.

"Diduga baru memangsa babi hutan di lokasi itu, makanya tak banyak bergerak ularnya," ucap Suharyono.

Agar ular piton tak mati lemas karena kepanasan, petugas meminta operator alat berat di lokasi menggali parit. Ular lalu dimasukkan ke dalam lobang yang sudah berair untuk menjaga suhu tubuhnya.

"Petang hari, pukul 15.00 WIB, perlengkapan evakuasi tiba di lokasi," kata Suharyono.

Dievakuasi Banyak Orang

Ular piton yang ditemukan warga dimasukkan ke lobang berair untuk menjaga suhu tubuhnya.
Ular piton yang ditemukan warga dimasukkan ke lobang berair untuk menjaga suhu tubuhnya. (Liputan6.com/M Syukur)

Untuk mengangkat ular ini, butuh tenaga pria dewasa lebih dari tujuh orang. Sebelum itu, petugas memegang kepala ular lalu melilitnya pakai lakban agar tak menyerang.

Petugas dan warga harus berhati-hati mengevakuasi agar ular tidak memuntahkan isi perutnya. Tak jarang terdengar suara mual dari warga karena bau yang dikeluarkan ular.

"Mulai dari kepala hingga ekor dipegang. Berat ularnya, puluhan kilo," ucap Suharyono.

Menurut Suharyono, ular ini memiliki panjang 7 meter. Dengan ukuran segitu, bisa saja ular dimaksud memangsa manusia di hadapannya.

Suharyono menyebut butuh waktu dua jam untuk mengangkat ular itu ke kandang yang disiapkan. Ular lalu dimasukkan ke mobil setelah penutup kepalanya dilepas.

"Evakuasi ini juga menggunakan alat berat ekskavator dari kebun menuju jalan poros," kata Suharyono.

Untuk sementara, ular itu dibawa ke kantor Bidang II KSDA Riau Siak. Hal itu dilakukan karena tidak memungkinkan dilepasliarkan ke kawasan hutan di Bukit Batu.

"Kalau memungkinkan, nanti dilepasliarkan ke lokasi lain yang jauh dari aktivitas manusia," imbuh Suharyono.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya