Potensi Besar Kayu Kaliandra Mampu Gantikan Batu Bara

Dengan kandungan panasnya mencapai 4.880 kilo kalori, kayu kaliandra mampu menggantikan batu bara.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2019, 09:00 WIB
Ilustrasi Tarif Listrik 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tarif Listrik 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Tanjungpinang - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan mengolah dan membudidayakan kayu kaliandra sebagai biomassa untuk pembangkit listrik, menggantikan batu bara.

"Saya baru tahu, kalau kayu kaliandra bisa menjadi salah satu alternatif biomassa pembangkit listrik," ujar Plt Gubernur Kepri, Isdianto, di Tanjungpinang, akhir pekan lalu, dilansir Antara.

Ia mengatakan, General Manager PLN Riau-Kepri, Irwansyah baru-baru ini mengemukakan penggunaan kayu kaliandra sebagai biomassa pembangkit listrik sudah diterapkan di Kabupaten Karimun, salah satu daerah di Kepri.

Pemprov Kepri, kata dia, akan terus mendukung jika nantinya penggunaan kayu kaliandra ini dapat dikembangkan di seluruh kabupaten/kota se-Kepri.

"Selain bernilai ekonomis, jika memang menjanjikan kami juga berwacana mengembangkan kayu kaliandra sebagai salah satu komoditas pertanian," imbuhnya.

Maka itu, lanjut Isdianto, hingga saat ini pihaknya sedang berupaya untuk mengkaji lebih lanjut terkait pengelolaan kayu kaliandra ini.

"Jika bahan bakar listrik seperti batu bara langka dan akan habis, kita berharap kayu kaliandra menjadi alternatif penggantinya," tutur Isdianto.

Tanaman kaliandra merupakan tanaman multiguna yang mudah tumbuh pada berbagai jenis tanah serta toleran terhadap pemangkasan, dengan banyaknya tunas-tunas samping menjadikan terubusan kaliandra makin cepat memberikan penutupan lahan yang makin efektif.

Kayu kaliandra merah (wood pellet) cocok digunakan sebagai bahan bakar kebutuhan rumah tangga, pertanian, dan industri besar, bahkan juga bisa untuk industri pembangkit tenaga. Dengan kandungan panasnya mencapai 4.880 kilo kalori produk ini mampu menggantikan batu bara.

Dengan adanya kayu kaliandra merah ini yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik biomassa pemerintah dapat mengurangi penggunaan batu bara dan dampak mengurangi efek rumah kaca.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan mengolah dan membudidayakan kayu kaliandra sebagai biomassa untuk pembangkit listrik.

"Saya baru tahu, kalau kayu kaliandra bisa menjadi salah satu alternatif biomassa pembangkit listrik," ujar Plt Gubernur Kepri, Isdianto, di Tanjungpinang.

Ia mengatakan, General Manager PLN Riau-Kepri, Irwansyah baru-baru ini mengemukakan penggunaan kayu kaliandra sebagai biomassa pembangkit listrik sudah diterapkan di Kabupaten Karimun, salah satu daerah di Kepri.

Pemprov Kepri, kata dia, akan terus mendukung jika nantinya penggunaan kayu kaliandra ini dapat dikembangkan di seluruh kabupaten/kota se-Kepri.

"Selain bernilai ekonomis, jika memang menjanjikan kami juga berwacana mengembangkan kayu kaliandra sebagai salah satu komoditas pertanian," imbuhnya.

Maka itu, lanjut Isdianto, hingga saat ini pihaknya sedang berupaya untuk mengkaji lebih lanjut terkait pengelolaan kayu kaliandra ini.

"Jika bahan bakar listrik seperti batu bara langka dan akan habis, kita berharap kayu kaliandra menjadi alternatif penggantinya," tutur Isdianto.

Tanaman kaliandra merupakan tanaman multiguna yang mudah tumbuh pada berbagai jenis tanah serta toleran terhadap pemangkasan, dengan banyaknya tunas-tunas samping menjadikan terubusan kaliandra makin cepat memberikan penutupan lahan yang makin efektif.

kayu kaliandra merah (wood pellet) cocok digunakan sebagai bahan bakar kebutuhan rumah tangga, pertanian, dan industri besar, bahkan juga bisa untuk industri pembangkit tenaga. Dengan kandungan panasnya mencapai 4.880 kilo kalori produk ini mampu menggantikan batubara.

Dengan adanya kayu kaliandra merah ini yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik biomassa pemerintah dapat mengurangi penggunaan batu bara dan dampak mengurangi efek rumah kaca.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya