Buset, Ratusan Ribu Anak di NTT Putus Sekolah

Pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk mengatasi tingginya angka putus sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2019, 07:00 WIB
Kondisi Gedung Sekolah Memprihatinkan
Kondisi bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Batu Putih, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT sangat memprihatinkan.

Liputan6.com, Kupang - Pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk mengatasi tingginya angka putus sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tercatat, ada 111.040 orang anak usia sekolah SD/MI hingga SMA/SMK yang putus sekolah di NTT

Provinsial Manajer Program INOVASI NTT, Hironimus Sugi mengatakan, sangat penting memastikan bahwa anak-anak generasi NTT memiliki kemampuan dan daya saing yang baik untuk menghadapi dunia kerja global pada Abad 21, sejalan dengan Visi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yaitu " NTT Bangkit Menuju Sejahtera" khususnya dalam bidang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Menurut Hironimus Sugi, fokus perhatian pemerintah di provinsi berbasis kepulauan ini perlu dilakukan terhadap 111.040 orang anak usia sekolah pada jenjang SD/MI sampai jenjang SMA/SMK yang saat ini mengalami putus sekolah.

"Jumlah anak usia sekolah yang mengalami putus sekolah di NTT sangat banyak sesuai data Susenas Pendidikan 2018 yaitu sebanyak 111.040 orang. Pemerintah NTT perlu melakukan berbagai upaya agar anak-anak ini dapat kembali ke sekolah formal atau dapat mengakses pendidikan luar sekolah lainnya," tegas Hironimus Sugi didampingi Education Policy Spesialist, Inovasi NTT, Mus Mualim dan Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Prov NTT, Verry Guru.

Selain itu tambah Hironimus Sugi pemerintah NTT perlu mempertahankan 1,35 juta anak usia sekolah yang sekarang berada di sekolah formal baik di jenjang SD/MI sampai SMA/SMK untuk tidak mengalami putus sekolah dengan tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Ia berharap pemerintah dapat mempertahankan 1,35 juta anak usia sekolah yang sekarang berada di sekolah formal baik di jenjang SD/MI sampai dengan jenjang SMA/SMK untuk tidak drop out dan tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Hironimus Sugi berharap melalui lokakarya pendidikan yang berlangsung pada pekan depan dapat menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten/kota di NTT terhadap pencapaian sasaran pembangunan pendidikan berbasis pada pencapaian SDG's pemerintah.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya