Liputan6.com, Kebumen - Rangkaian Ibadah Natal telah usai. Tetapi, Polda Jawa Tengah masih menyiagakan pasukannya, termasuk sniper, di pos-pos rawan gangguan keamanan.
Sebab, kini masyarakat tengah menunggu momen pergantian tahun yang juga dapat memicu gangguan keamanan. Lazimnya tahun baru, masyarakat tumpah ruah dengan beragam cara perayaan.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan sniper ditempatkan di sekitar rumah ibadah, pusat keramaian, jalur utama lalu lintas yang rawan, serta area wisata. Penempatan penembak jitu untuk menjamin keamanan masyarakat pada masa liburan Natal dan tahun baru 2020.
Advertisement
Baca Juga
Penempatan petugas dan sniper ini bertujuan untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang berpotensi terjadi, baik di rumah ibadah, objek vital, maupun jalur-jalur yang ramai digunakan warga.
"Kami juga mengecek, beberapa titik tertentu, kami pastikan para penembak jitu kami masih berada di tempat. Untuk memberikan rasa aman masyarakat. Baik di gereja, maupun di jalur-jalur rawan," ucapnya, di Kebumen, Kamis (27/12/2019).
Dia menjamin keamanan di Jawa Tengah tetap terjaga. Namun begitu, dia menegaskan para personel masih berada di pos-pos penempatan hingga masa Operasi Lilin candi usai.
"Meskipun ibadah Natal di gereja sudah selesai. Namun, TNI dengan Polri tetap kami tempatkan siaga, 24 jam," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Waspada Ombak Tinggi Laut Selatan
Kapolda juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai kemungkinan munculnya bahaya dan gangguan keamanan saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Pastikan rumah terkunci dan tidak meninggalkan barang-barang berharga di dalam rumah.
"Mengecek pintu, jendela dan listrik. Jangan tinggalkan kendaraan di rumah. Kendaraan bisa dititipkan di kantor Polisi. Lebih aman," tandasnya.
Kapolres Kebumen, AKBP Rudy Cahya Kurniawan mengatakan, hingga saat ini Polres Kebumen masih menempatkan personel di pos pantau di sejumlah wilayah rawan, termasuk objek wisata. Salah satu tugasnya yakni imbauan langsung kepada wisatawan agar tidak mandi di laut.
Ia meminta wisatawan tak terlampau mendekati bibir pantai, terlebih mandi di pantai selatan. Pasalnya,ombak tinggi bisa secara tiba-tiba menyeret dan menenggelamkan wisatawan.
"Tidak sedikit korban jiwa hilang saat berwisata ke pantai karena tidak mengindahkan imbauan petugas untuk tidak mandi di laut," katanya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat mengecek rumah sebelum ditinggal berlibur. Masyarakat diminta mesti proaktif turut menjaga keamanan. Salah satu caranya yakni dengan cepat melapor jika ada informasi potensi kejahatan.
"Kami juga meminta agar masyarakat ikut terlibat dalam pengamanan Natal dan tahun baru ini. Kalau ada gangguan keamanan, segera laporkan kepada aparat," Rudy menegaskan.
Rudy juga mengimbau agar sebelum ditinggal berlibur, rumah dipastikan aman. Beberapa yang harus dicek antara lain listrik, kunci pintu, jendela.
"Sesuai dengan arahan Bapak Kapolda, jangan meninggalkan barang berharga di rumah. Kendaraan bisa dititipkan di kantor polisi kepada petugas Ops Lilin Candi," tandasnya.
Advertisement