Gunakan Layanan Premium PLN, Kantor Pemkot Solo Bebas Mati Listrik

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Feby Joko Priharto, mengatakan, Pemkot Solo menjadi pelanggan PLN pertama dari kalangan pemerintahan yang beralih menggunakan layanan premium.

diperbarui 18 Jan 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2020, 02:00 WIB
Ilustrasi PLN
Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Solopos - Solo - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menjadi pelanggan pertama dari kalangan pemerintah untuk layanan listrik premium di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan DIY.

Saat ini, Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung sudah menggunakan layanan tersebut. Selanjutnya layanan premium juga akan disiapkan di Balai Kota Solo.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Feby Joko Priharto, mengatakan pada Rabu (15/1/2020), Pemkot Solo menjadi pelanggan PLN pertama dari kalangan pemerintahan yang beralih menggunakan layanan premium.

Lokasi pertama yang menggunakan layanan premium tersebut adalah Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung.

"Ini menjadi suatu kebanggaan dan kami mengapresiasi Pemkot Surakarta yang begitu mempercayai kami untuk mendapatkan layanan prioritas. Layanan prioritas ini yang kami sebut dengan pelanggan premium," kata dia kepada wartawan di Loji Gandrung, Rabu.

Menurutnya ada banyak keunggulan dari layanan premium itu, salah satunya jaminan tidak padam. Pelanggan premium disuplai minimal dari dua sumber.

Bisa dari dua Gardu Induk (GI) atau satu GI tapi berbeda trafo dengan dua penyulang dilengkapi change over suite yang bekerja secara otomatis dan perpindahannya hanya 0,4 detik.

Dia menjelaskan produk premium sudah mulai dipasarkan sejak dua tahun lalu. Hanya sejauh ini untuk Jateng dan DIY baru sedikit pelanggan yang menikmatinya yakni hanya 38 pelanggan.

Dia berharap ke depan pelanggan premium akan semakin bertambah. Dia mengatakan tarif tambahan untuk layanan premium tersebut hanya sekitar 5%-6% dari layanan reguler.

Untuk migrasi juga tidak ada tambahan biaya termasuk untuk pemasangan. Sementara itu Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (Rudy), memandang perlu untuk menggunakan layanan listrik premium tersebut terutama untuk tempat-tempat layanan publik.

"Ini baru pertama dilakukan oleh pemerintah kota, yang pertama di rumah dinas. Kemudian nanti di Balai Kota serta lokasi pelayanan publik lainnya," kata dia.

Nantinya lokasi pelayanan seperti rumah sakit juga diupayakan untuk menggunakan layanan tersebut. Rudy juga berharap pengusaha di Solo termasuk hotel dan mal menggunakan listrik layanan premium tersebut.

Dengan begitu layanan kepada masyarakat tidak terganggu.

 

Baca berita solopos lainnya.

 

Akhmad Mundzirul Awwal/PNJ.

Simak Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya