Usai Terbang ke Wuhan, Pramugari Lion Air Diduga Terjangkit Virus Corona

Pramugari Lion Air itu mengeluh demam usai pulang dari China.

oleh Dewi Divianta diperbarui 28 Jan 2020, 12:18 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2020, 12:18 WIB
Cegah Penyebaran Virus Corona, Stasiun Kereta di China Disemprot Cairan Disinfektan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke eskalator di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). China telah melarang kereta api dan pesawat terbang meninggalkan kota yang menjadi wabah virus corona pada 23 Januari 2020. (AFP Photo/STR)

Liputan6.com, Denpasar Seorang pramugari diduga terjangkit virus Corona usai melakukan perjalanan dari Wuhan, China. Diketahui, pramugari maskapai Lion Air itu melakukan perjalanan dua kali ke Wuhan sejak virus Corona merebak. Pertama, ia terbang pada tanggal 6 Januari dan kembali ke Indonesia pada tanggal 8 Januari.

Selanjutnya, ia kembali melakukan perjalanan menuju Wuhan dari Bali untuk mengantar penumpang pada tanggal 24 Januari 2020. Ia kembali ke Indonesia pada 26 Januari 2020.

Setibanya di Indonesia, pramugari tersebut mendadak mengalami demam tinggi. "Jadi, setibanya pramugari itu di Indonesia dia mengeluh demam tinggi lalu memeriksakan diri ke rumah sakit swasta," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr Nyoman Suratmika saat dihubungi wartawan, Selasa (28/1/2020).

Pramugari yang tak disebutkan namanya itu lantas dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Ia kemudian dirujuk kembali ke BRSU Tabanan. Seperti diketahui, berdasarkan Kementerian Kesehatan ada tiga rumah sakit di Bali yang ditunjuk untuk menangani pasien dengan diagnosis terjangkit virus Corona yakni RSUP Sanglah Denpasar, BRSU Tabanan dan satu rumah sakit pemerintah di Kabupaten Gianyar.

"Kemarin malam pasien itu dirujuk ke BRSU Tabanan dari Sanglah. Mungkin ingin melihat kesiapan kami di Tabanan dalam hal penanganan pasien," tutur dia. Dari hasil pemeriksaan intensif dan uji laboratorium, pramugari tersebut dinyatakan negatif terjangkit virus Corona. "Hasil diagnosanya adalah bronkitis. Jadi negatif terjangkit virus tersebut," katanya.

Kendati begitu, pramugari itu belum diperkenankan meninggalkan rumah sakit. "Kita masih observasi. Sekarang tahapan observasi namanya. Kita rawat di sini sampai betul-betul sembuh dan diperkenankan pulang," tuturnya.

Kami sedang berupaya mendapatkan konfirmasi pihak Lion Air terkait kabar pramugari yang diduga terinfeksi virus corona.

Sebelumnya, Coorporate Communication Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro membenarkan jika maskpainya terbang ke Wuhan untuk mengantarkan penumpang. Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group memberikan keterangan resmi sehubungan layanan penerbangan internasional dari Denpasar melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali (DPS) tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH), sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan dijalankan menurut aturan yang berlaku.

Danang menjelaskan, operasional penerbangan Lion Air rute Denpasar ke Wuhan bertujuan untuk pemulangan tamu atau penumpang. Penerbangan ini membawa tujuh kru dan 81 penumpang. Penerbangan Wuhan-Denpasar dioperasikan sebagai ferry flight yakni hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang.

 

Lion Air Akui Terbang ke Wuhan

Thermo scanner di Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk mendeteksi penumpang terinfeksi Virus Corona.
Thermo scanner di Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk mendeteksi penumpang terinfeksi Virus Corona. (Liputan6.com/M Syukur)

"Sesuai dengan pemberitahuan resmi otoritas setempat (notam) di Wuhan, bahwa status bandar udara saat ini hanya diperbolehkan melayani kedatangan (arrival), untuk keberangkatan (departure) tidak membawa penumpang serta sebagai alternatif pendaratan kondisi darurat (emergency landing)," kata dia, Minggu 26 Januari 2020.

Untuk layanan berikutnya, Danang melanjutkan, Lion Air akan melakukan penghentian/ pembatalan sementara (suspend) penerbangan internasional pergi pulang (PP) rute Denpasar–Wuhan–Denpasar hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sebagai informasi, Lion Air mengoperasikan tiga kali layanan dalam seminggu, setiap Rabu, Jumat dan Minggu. Penerbangan JT-2619 berangkat pukul 10.10 Waktu Indonesia Tengah (WITA, GMT+ 08) dari Denpasar ke Wuhan. Rute kembali, bernomor JT-2618 dijadwalkan lepas landas pukul 22.55 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, GMT+ 08) dari Wuhan ke Denpasar.

"Lion Air sudah menginformasikan kepada seluruh tamu atas perubahan dan pembatalan penerbangan sementara pada rute dimaksud. Lion Air senantiasa berkomitmen dalam memastikan keselamatan, keamanan serta kenyamanan (ensure the safety, security and comfort) penerbangan terhadap kru pesawat dan tamu," kata dia.

"Lion Air senantiasa memantau situasi di Wuhan, berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait serta memberikan perkembangan terkini kepada penumpang. Keputusan penghentian sementara merupakan bagian dari langkah antisipasi berdasarkan pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah virus Corona," tambah Danang.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya