Memaknai Pagi di Kebun Bambu Sumowono

Bambu, semakin menua semakin menunduk. Ini isyarat alam agar semakin menua semakin membumi dan bermanfaat bagi planet ini.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 03 Feb 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2020, 06:00 WIB
bambu
Memberi makna pada rumpun bambu yang sesungguhnya pemandangan biasa di dusun-dusun. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Semarang - Orang Indonesia menyukai pagi. Karena pagi adalah semangat. Karena pagi adalah kesegaran.

Mari membuka pagi di kebum bambu. Ya, kebun bambu. Suatu hal yang dulu biasa, kini menjadi sangat luar biasa ketika pengenalan pada jenis-jenis bambu, pengetahuan tentang bambu, dan pesan-pesan sebatang bambu sulit ditangkap di zaman serba instan dan cepat.

Memilih menghabiskan pagi Sumowono Bamboo Garden bukan pilihan buruk apalagi keliru. Kebun bambu ini ditata cukup apik dan terletak di Jl. Sumowono-Kaloran KM 44 +200, Desa Trayu, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Ricky, sang penggagas menuturkan bahwa ia mengembangkan kebun bambu itu menjadi tempat pelesir bukan tanpa sebab. Ia menyediakan segala fasilitas karena gelisah ketika banyak pohonan ditebang. Di luar Jawa, beragam pohon berubah menjadi homogen, yakni perkebunan.

Selamat menikmati kesejukan di bawah rumpun bambu. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

"Yang jelas untuk bambu ini, sebenarnya memiliki banyak kelebihan. Baik dari sisi kekuatan maupun filosofi," kata Ricky.

Ricky lalu bercerita, bambu selalu tegas dan konsisten. Saat muda ia tegak keatas. Terus bertumbuh. Sambil tumbuh ia membagi nutrisi yang dibutuhkan bumi agar bisa meneruskan tugasnya memberi kesuburan pada tanaman.

"Daun dan akarnya memiliki kandungan fosfor. Fosfor itu tentu sangat dibutuhkan pohon apapun agar tetap tumbuh. Tapi ketika usia mulai menua, ia akan menunduk. Bukan semata-mata karena beban daunnya, karena makin tua batangnya makin kuat," kata Ricky.

Dengan pemahaman filsafat tentang bambu inilah, Ricky berharap minat terhadap dunia bambu akan terus naik. Berkunjung pagi hari sangat direkomendasikan, selain mendapatkan pemandangan untuk nutrisi spiritual, juga isi kepala masih fresh menerima tawaran nilai kebenaran.

 

Tiket

bambu
Established Bamboo sangat enak menjadi spot latar jika ingin berfoto. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Berkunjung ke Sumowono Bamboo Garden dijamin nyaman. Sejuk udara gunung Ungaranakan mampu menjadi program detoksifikasi peradaban yang pikuk. Kenyamanan pengunjung juga diutamakan.

Tempat pasrkir memang agak jauh, namun pengelola menyediakan mobil yang siap mengantar. Petugas yang sederhana juga sangat ramah, dan menghormati para tamu. Tentu bukan keramahan basa basi khas tempat wisata, keramahan yang ada adalah ketulusan orang-orang dusun yang biasa bersapa bahkan kepada orang yang tak dikenalnya.

Mematok tiket murah meriah, yakni hari biasa sebesar Rp15 ribu dan hari libur Rp25 ribu. Tiket murah ini diberi bonus minuman gratis. Mau minum kopi, coklat, cappucino tinggal pilih saja.

Begitu masuk, kita akan disuguhi beberapa anak tangga. Melalui menara pendek terbuka, terpampang tulisan “Bamboo” sebagai established yang mencorong dan sangat instagramable.

Mulai berjalan, kita akan disuguhi 37 jenis bambu yang ditanam dan ditata.

"Ini kami maksudkan sebagai bagian dari proses edukasi. Ada banyak informasi mengenai bambu yang kami tanam," kata Ricky.

Simak video tentang Sumowono Bamboo Garden berikut ini:

 

Jenis dan Pemanfaatan

bambu
Spot biasa yang menjadi luar biasa. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Bambu Jepang, bambu wulung, bambu apus, bambu ampel, bambu cendhani, bambu ampel gading, hingga bambu botol dan bambu kuning semua ditata secara rapi dan memanjakan mata.

Tak hanya itu, disediakan pula papan yang berfungsi sebagai buku tamu berukuran besar. Pengunjung bisa menuliskan nama, alamat, pesan dan tanda tangannya.

Galerry kerajinan dan karya seni serius memanfaatkan bambu juga diakomodir. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

"Nantinya jika sudah penuh akan kita grafir, dan kita ganti yang baru. Disinilah terlihat bahwa tempat ini akan terus berkembang mengikuti proses," kata Ricky.

Gallery & Souvenir Shop disediakan untuk menampung kreativitas warga setempat. Restoran dengan berbagai menu, mulai yang disajikan dengan daun hingga yang disajikan dengan besek atau anyaman bambu, sangat ramah lingkungan.

"Di ruang ini kami juga tampilkan berbagai pemanfaatan bambu. Mulai dari furniture hingga konstruksi rumah," kata Ricky.

 

Instagramable

bambu
Panorama gunung Ungaran dan kabut yang sering turun, menjadikan lokasi makin eksotis. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Terdapat spot foto yang sangat menarik ketika memasuki taman bambu ini. Gundukan dengan landmark gunung Ungaran sebagai latar belakang, akan semakin keren ketika pagi dihiasi kabut. Taman bermain anak-anak disediakan agar bisa menjadi obyek wisata keluarga.

Yang paling seru, untuk menuju ke Sumowono Bamboo Garden ini, di sepanjang perjalanan kita sudah dimanjakan dengan panorama keren. Tentu tak bikin bosan.

Berbagai pemanfaatan bambu didisplay di ruangan samping restoran. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Hanya berjarak beberapa kilometer dari kompleks Candi Gedong Songo, tempat ini menjadi oase dan katarsis atas kejenuhan industri pariwisata yang lebih banyak menjual kemasan namun melupakan edukasi.

Nyaris di semua titik dalam area Sumowono Bamboo Garden ini layak untuk dijelajahi. Secara foto maupun pengetahuan. Juga filosofi yang ada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya