Liputan6.com, Kendari - Sejumlah fotografer asal Kota Kendari, terlihat kesal, saat ditemui Jumat (14/2/2020). Penyebabnya, honor juara lomba foto yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, tak kunjung mereka terima.
Padahal, lomba yang juga diikuti peserta dari tingkat nasional dan mancanegara itu, sudah selesai sejak 2019 lalu. Total hadiah yang diperebutkan, mencapai ratusan juta rupiah.
Lomba fotografi ini, awalnya digelar saat memperingati ulang tahun propinsi. Temanya, seputar wisata dan budaya menarik di sejumlah wilayah yang sudah ditentukan panitia.
Advertisement
Baca Juga
Setelah mendapat informasi, puluhan fotografer langsung berlomba berburu spot dan tema foto terbaik. Beberapa diantaranya, mengabadikan momen wisata dan kegiatan budaya khas Sulawesi Tenggara.
Lomba dimulai pada April 2019 dan berakhir pada November 2019. Hingga jadwal berakhir, setiap bulan, peserta mengirimkan foto untuk dinilai juri.
Panitia akan memutuskan 3 foto terbaik setiap bulan. pada April hingga November, selalu ada juara 1 hingga juara 3 dengan total hadiah jutaan rupiah.
Terakhir, saat grand final yang digelar November, panitia menetapkan juara 1 hingga harapan 3. Total hadiah untuk final, sebesar Rp 95 juta.
Namun, banyak dari peserta belum mendapatkan hadiah mulai dari lomba tiap bulan hingga Final. Saat panitia ditagih, mereka menyatakan hanya ada
Salah seorang peserta, Kurchnoi menjelaskan, puluhan peserta ambil bagian setiap bulan. Sejak April hingga November, banyak foto yang dikumpulkan dari peserta dan dinilai juri.
"Namun, saat waktu penyerahan hadiah tiba, kami tak dapat apa-apa. Itu yang kami heran," ujar Kurchnoi.
Dia menjelaskan, terkait hadiah yang harusnya diterima fotografer, mereka sudah menanyakan ke pihak pariwisata. Namun, pihak Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara menyatakan sudah membayarkan itu ke pihak panitia untuk diiberikan kepada peserta.
Kata Dinas Pariwsata
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, I Gede Panca saat dikonfirmasi menyatakan, hadiah para pemenang sudah dibayarkan. Pembayaran melalui pihak ketiga.
Dia juga menjelaskan, lomba foto tersebut digelar pihak ketiga dan dibiayai oleh instansinya. Dia juga menjelaskan, penyelesaian pembayaran sudah dilakukan sejak 2019.
"Sudah sejak April. Kata Kuasa Pengguna Anggaran, sudah diberikan," ujarnya.
Salah seorang peserta, Rahmat Memet menyatakan, sejumlah peserta sudah cukup bersabar. Malah, ada peserta yang mendapatkan juara 1 namun hingga hari ini belum dibayarkan.
"Jika tidak ada kejelasan, kami akan surati kementerian pariwisata. Ini apa ini, peserta sudah berusaha yang terbaik, hasilnya tidak dijelaskan," ujarnya.
Dia menambahkan, ada total Rp 90 juta lebih yang harusnya diterima peserta namun hadiah tak diberikan panitia. Setelah dicek, ternyata hanya beberapa peserta saja yang sidah diberikan hadiah.
Sebelum kepala dinas memberikan klarifikasi, pihaknya sudah berusaha bertanya kepada beberpa staf. Jawabannya sama, anggaran hadiah sudah diberikan namun belum sampai ke peserta.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Â
Advertisement