Liputan6.com, Palembang - Aksi pungutan liar (pungli) kerap dialami para sopir truk di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel). Namun pungli kali ini, dilakukan oleh salah satu petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang gadungan.
Bermodalkan pakaian Dishub Palembang Golongan 3C, MAS (25) dengan leluasa melakukan pungli ke sopir truk, di beberapa kawasan di Palembang. Seperti di kawasan PT Pusri, Pelabuhan Boom Baru, simpang Cilentang, simpang Bombat, Pasar Sako hingga simpang Kebun Sayur Palembang.
Advertisement
Baca Juga
Selain memalak uang sopir truk yang melintas di kawasan itu, MAS juga meminta uang kepada para juru parkir (jukir), dengan membawa nama instansi Dishub Palembang.
Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan, Pengendalian dan Operasional Dishub Palembang Marta Edison mengatakan, aksi petugas gadungan itu akhirnya dilaporkan oleh beberapa warga yang menjadi korbannya.
"Sejak mendapat laporan, anggota kita langsung lakukan penyelidikan. Sejak Kamis (5/3/2020), kita sudah monitor, namun belum berani menangkap basah. Ketika dibuntuti, ternyata benar, pelaku (melakukan pungli) mencoreng nama Dishub Palembang," ujarnya, Senin (9/3/2020).
Pelaku yang tinggal di Jalan Mayor Zen Lorong Purwo Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang, tertangkap basah oleh petugas Dishub Palembang. MAS langsung diamankan diserahkan ke Polsek Sako Palembang, pada hari Sabtu (7/3/2020).
Diungkapkannya, MAS mengakui sering meminta sejumlah uang dengan sopir truk dan jukir di Palembang.
Walau tidak memaksa, namun masyarakat memandang institusi berpakaian seragam biru berompi orange ini memang sering melakukan pungli. Marta memastikan, pelaku MAS tidak berkerja di Dishub Palembang.
"Kalau masyarakat tidak tahu, pasti mengira memang betul pelaku petugas resmi. Padahal, pelaku ini dishub palsu, yang pangkat sering berubah-ubah dan lokasi yang berpindah-pindah," katanya.
Kapolsek Sako AKP Rizka Apriyanti membenarkan adanya serahan pelaku. Petugas Polsek Sako Palembang saat ini sedang menginterogasi pelaku.
"Kami belum bisa bicara banyak, karena masih dalam pemeriksaan. Jika sudah jelas, akan kami informasikan," ucapnya.