Jaga Ketahanan Pangan Saat Pandemi Covid-19 dengan 'Family Farming'

Satu lagi program diluncurkan Kementerian Pertanian yaitu Family Farming atau Pertanian Keluarga.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 23 Apr 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 07:00 WIB
Rombongan Mentan bersama Wali Kota Manado saat meninjau salah satu lokasi pertanian.
Rombongan Mentan bersama Wali Kota Manado saat meninjau salah satu lokasi pertanian.

Liputan6.com, Manado - Selain program Mari Jo Bakobong atau Mari Berkebun yang dicanangkan Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut, satu lagi program diluncurkan Kementerian Pertanian yaitu Family Farming atau Pertanian Keluarga.

Konsep pertanian keluarga yang memanfaatkan pekarangan rumah atau lahan tidur ini untuk menjaga ketahanan pangan imbas pandemi Covid-19.

"Saya mengajak warga Kota Manado untuk jadi pilot project menerapkan konsep family farming ini," ujar Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungannya di Manado, Selasa, 21 April 2021.

Menindaklanjuti permintaan Mentan ini, Wali Kota Manado mengatakan, family farming akan diawali oleh Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Manado.  

"Diharapkan agar setiap keluarga dapat memanfaatkan setiap jengkal lahan pekarangannya untuk bercocok-tanam atau beternak," ujar Lumentut.

Dia mengatakan, jika program tersebut bisa berjalan di tiap keluarga maka diharapkan dapat mengatasi permasalahan kekurangan pangan. Terlebih, saat wabah Covid-19, pasokan dari sentra produksi terhambat.

"Kondisi wabah akibat virus sekarang ini, pangan sangat dibutuhkan sebagai pemenuhan gizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh,” ujarnya.

Sebelumnya Lumentut sudah mengajak warganya ikut gerakan mari jo bakobong.

"Ayo masyarakatku, kita manfaatkan waktu di rumah, manfaatkan lahan tidur untuk menanam kebutuhan pangan sehari-hari sebagai upaya ketahanan pangan," ujar Lumentut.

Tak hanya sekadar imbauan bagi warganya. Dia juga turun langsung ke pekarangan rumahnya yang terletak di Kecamatan Malalayang, Manado, untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan.

"Selain menanam tanaman pangan yang pendek usia panennya, kita juga bisa merawat tanaman yang sudah ditanam sebelumnya," ujarnya.

Dia mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang penyebarannya semakin meluas di tengah masyarakat, mengakibatkan terbatasnya para pekerja, pelaku usaha dan juga masyarakat melakukan aktivitas berdampak pada menurunnya pendapatan.

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya