Medan Zoo Tak Ada Pemasukan di Tengah Pandemi COVID-19, Satwa Terancam Kelaparan

Medan Zoo atau Kebun Binatang Medan yang berada di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) ditutup sementara sejak 23 Maret 2020.

oleh Reza Efendi diperbarui 27 Apr 2020, 22:04 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 21:00 WIB
Harimau sumatera di Medan Zoo
Penutupan berdampak pada tidak adanya pemasukan Medan Zoo yang mengoleksi lebih dari 270 ekor satwa berbagai jenis.

Liputan6.com, Medan - Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo yang berada di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) ditutup sementara sejak 23 Maret 2020. Penutupan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona COVID-19.

Penutupan berdampak pada tidak adanya pemasukan Medan Zoo yang mengoleksi lebih dari 270 ekor satwa berbagai jenis. Dampak tidak hanya pada satwa yang berada di Lembaga Konservasi (LK) tersebut, tetapi juga pada gaji pegawai.

"Dalam satu hari kebutuhan untuk makanan saja, sudah sekitar Rp 3 juta. Satwa-satwa dalam kondisi baik, ada 2 dokter hewan dan pegawai ditugaskan, selebihnya dirumahkan," kata Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Medan, Putrama Al Khairi, Senin (27/4/2020).

Sampai saat ini satwa-satwa di Medan Zoo belum ada yang kelaparan. Meski demikian, untuk memenuhi kebutuhan makanan para satwa, pengelola terpaksa mencari hutang ke sana kemari.

Pihak pengelola Medan Zoo juga sudah mengumpulkan donasi dari kalangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota (Pemko) Medan sebesar Rp 32 juta.

Kemudian bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sumut sebesar Rp 25 juta.

"Kita juga membuka koin donasi yang saat ini baru terkumpul sekitar Rp 1 jutaan. Alhamdulillah kita jugamendapatkan bantuan 200 ekor ayam dari Kebun Binatang Gembira Loka di Yogyakarta," sebut Putrama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video pilihan berikut:


Pendapatan Hanya dari Penjualan Karcis

Medan Zoo
Dalam sebulan Medan Zoo membutuhkan dana hingga Rp 100 juta untuk perawatan satwa. Biaya ini belum termasuk gaji para pegawai. Dalam satu hari, kebutuhan untuk makanan satwa sekitar Rp 3 juta.

Saat ini Pemko Medan masih mengusahakan regulasinya melalui beberapa kali pertemuan pembahasan. Pekan depan akan dibahas kembali, mengingat pendapatan Medan Zoo hanya dari karcis masuk dan kegiatan di dalam Medan Zoo, tidak ada dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Saat ini juga, ada 16 ekor harimau yang mempertaruhkan hidup di tengah pandemi," ujarnya.

Diungkapkan Putrama, dalam sebulan Medan Zoo membutuhkan dana hingga Rp 100 juta untuk perawatan satwa. Biaya ini belum termasuk gaji para pegawai. Apalagi biaya kebutuhan untuk makanan satwa.

"Dengan kondisi ini, diharap ada solusi dari Pemko Medan. Jika, tidak satwa-satwa yang ada di Medan Zoo terancam mati kelaparan," ungkapnya.

Putrama juga berharap pandemi COVID-19 cepat berakhir. Sehingga Medan Zoo bisa beroperasi kembali seperti biasanya. Medan Zoo juga masih membuka donasi resmi untuk menolong satwa yang terancam kelaparan.

"Donasi bisa diserahkan atau dijemput langsung," Putrama menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya