Menjaga 'Jantung' Kota Wisata Batu Tetap Berdenyut di Tengah Pandemi Covid-19

Batas penutupan yang berakhir 30 April 2020 ini kemungkinan diperpanjang sampai Mei karena pandemi Corona Covid-19.

oleh Zainul Arifin diperbarui 30 Apr 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 21:00 WIB
Hotel dan Ribuan Vila di Kota Batu Bakal Lebih Lama Tutup Selama Pandemi Covid-19
Suasana Alun - alun Kota Batu sebelum wabah Corona Covid-19. Sektor industri pariwisata terutama hotel dan penginapan pilih tutup mencegah risiko (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Kota Batu - Seluruh hotel dan tempat wisata di Kota Batu telah berhenti beroperasi sejak pekan pertama sampai 30 April 2020. Tidak menutup kemungkinan, penutupan bakal diperpanjang demi mencegah penyebaran Corona Covid-19 di kota tersebut.

Jumlah positif terinfeksi Corona Covid-19 di Kota Batu sampai hari ini ada 3 kasus (1 sembuh). Sebanyak 22 Pasien Dalam Pengawasan (10 sehat dan 2 meninggal) dan 162 Orang Dalam Pantauan (120 selesai dipantau). Sebanyak 120 Orang Tanpa Gejala dan 1.589 Orang Dengan Risiko.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, pada masa pandemi corona covid-19 ini sulit ada kunjungan tamu hotel maupun wisatawan. Bila industri pariwisata tetap memaksa beroperasi, potensi rugi jauh lebih tinggi dibanding meraup pendapatan.

"Itu belum lagi risikonya. Kasus pertama positif terinfeksi Covid-19 di kota ini kan seorang karyawan hotel tertular dari tamu," kata Dewanti di Malang, Selasa 28 April 2020.

Di kota wisata ini, ada lebih dari 80 hotel mulai kelas melati sampai hotel berbintang, serta lebih dari seribu vila. Besar kemungkinan penutupan hotel dan tempat penginapan itu diperpanjang hingga Mei mendatang.

"Situasi terbaru akan dievaluasi Dinas Kesehatan. Penutupan itu berdasar surat imbauan saja, keputusan diambil perhimpunan hotel," ucap Dewanti.

Pandemi Corona Covid-19 memukul industri pariwisata mulai hotel, restoran, tempat wisata, kuliner sampai oleh–oleh. Padahal, sektor ini salah satu tumpuan perekonomian Kota Batu. Pada 2019 misalnya, tercatat ada lebih dari 4 juta kunjungan wisatawan.

"Kami akan diskusi lagi dengan perhimpunan hotel dan restoran tentang situasi terkini dan dampak besar bila tetap buka," ujar istri Wali Kota Batu periode sebelumnya, Eddy Rumpoko ini.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut ini:

Bantuan Sosial

Hotel dan Ribuan Vila di Kota Batu Bakal Lebih Lama Tutup Selama Pandemi Covid-19
Sektor pariwisata di Kota Batu terpukul selama wabah Corona Covid-19. Pemkot pun menyiapkan jaring pengaman sosial bagi semua yang terdampak termasuk pekerja hotel (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Pemkot Batu menganggarkan Rp102 miliar untuk penanganan Corona Covid-19. Dengan Rp60 miliar di antaranya diperuntukkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi lebih dari 28 ribu Kepala Keluarga (KK). Setiap KK bakal mendapat Rp1 juta tiap bulan selama 3 bulan.

Dewanti Rumpoko mengatakan, para pekerja industri pariwisata yang dirumahkan bakal dimasukkan sebagai penerima JPS. Namun, syaratnya yaitu mereka memiliki identitas kependudukannya sebagai warga Kota Batu.

"Kalau pekerja yang bukan KTP Kota Batu tapi masih tinggal di kota ini tetap dibantu sembako," ujarnya.

Secara keseluruhan, ada 28.298 KK terdata Dinas Sosial (Dinsos) penerima JPS dari Pemkot. Kemudian bantuan penerima JPS dari pusat maupun provinsi ada 8.300 KK masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan 9.991 KK non-DTKS sebanyak 9.991 KK.

Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Batu, M Chori menambahkan, anggaran JPS dari Pemkot sebesar Rp1 juta untuk tiap KK. Sedangkan, DTKS dan non-DTKS bisa jadi lebih rendah. Namun, pemkot akan menambah bantuan untuk mereka.

"Jadi skemanya besaran bantuan untuk semua warga bisa sama. Kami hanya menambah saja," ujar Chori.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya