Liputan6.com, Jakarta - Merespon krisis stok donor darah, Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, H. Abdul Basit menyerukan seluruh anggota Jemaah Muslim Ahmadiyah yang memenuhi kriteria untuk menjadi 'Relawan Siaga Donor Darah Nasional'.
Seruan itu dalam usaha membantu masyarakat yang membutuhkan dengan tetap mengikuti Protokol Kesehatan Covid-19 dan PSBB yang ditetapkan pemerintah.
Jemaah muslim Ahmadiyah selama ini menjadi partner yang diandalkan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam program donor darah nasional rutin, melalui sayap organisasi sosialnya Humanity First Indonesia.
Advertisement
"Dalam bulan ramadan ini mentargetkan 1.000 kantong darah bisa di donorkan melalui PMI," kata Abdul lewat keterangannya.
Ahmadiyah sendiri selama ini memiliki sekitar 15.000 ribu pendonor darah rutin yang tergabung dalam Komunitas Give Blood dan tersebar di 50 kota di Indonesia.
Kepala Transfusi Donor Darah PMI DKI Jakarta Salimar Salim mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada stok darah PMI di berbagai kota, apalagi memasuki bulan Ramadan stok darah berkurang lebih dari 50 persen.
"Karena masyarakat takut terkena virus, sementara kebutuhan rata rata kantong darah di Jakarta misalnya per hari mencapai 700 kantong," kata Salim.
Sementara daerah lain seperti Surabaya, Bandung, Tangerang juga mengalami hal yang sama dengan yang di alami PMI DKI Jakarta.
Ketua bidang unit Donor Darah Pengurus PMI Pusat Linda Lukitasari Waseso mengaku krisis stok darah terjadi di daerah pandemi Covid-19 seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bantuan Lainnya
Sementara, Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Yendra Budiana menambahkan, selain Program Donor Darah Ramadan, Pengurus Besar Jamaah Muslim Ahmadiyah telah merilis beragam program.
Mulai dari bantuan sembako, pemberian ribuan masker gratis, dan bantuan ekonomi langsung pada 1.885 kepala keluarga.
"Serta terus mendorong para pengikut jemaah muslim Ahmadiyah menjadi teladan sosial yang terbaik bermanfaat bagi sesama sebagai salah satu cara memaknai ibadah Ramadan," ujar Yendra.
Terpisah, Ketua FKUB Jawa Tengah, KH Drs Taslim Syahlan Msi mengatakan, ramadan ini harus menjadi momentum untuk menguatkan solidaritas sesama umat Islam.
"Kita harus segera mengkahiri friksi antar kelompok umat Islam. Ramadan adalah sarana mengasah kesalehan individual dan kesalehan sosial," ujar dia.
Menurut dia, kegiatan donor darah yang dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah sesungguhnya merupakan bukti bahwa layanan kemanusiaan merupakan tugas mulia dalam beragama.
"Ini juga yang boleh saya sebut sebagi bukti kesalehan sosial. Dalam konteks berdakwah hal demikian sangat strategis. Karena tidak sebatas dakwah billisan. Tetapi lebih berdakwah bil-hal sekaligus implementasi "khairunnas anfa'uhum linnas". Sungguh ekpresi keberagaman yang konkrit dan luar biasa," terang dia.
Advertisement