Ulah Pemudik Kecoh Petugas Penjaga Perbatasan Demi Pulang ke Kampung Halaman

Dia mengaku terpaksa berbohong agar tetap diizinkan melintas.

oleh Fauzan diperbarui 08 Mei 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2020, 05:00 WIB
Penjagaan ketat di perbatasan Sulsel dan Sulbar (Fauzan)
Penjagaan ketat di perbatasan Sulsel dan Sulbar (Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Berbagai macam cara dilakukan oleh pemudik agar bisa pulang ke kampung halamannya. Mungkin, salah satu cara yang paling banyak ditempuh adalah tidak dengan jujur kepada petugas penjaga perbatasan.

Hal itulah yang dilakukan oleh IR (28). Pemuda yang bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta di Kota Makassar itu terpaksa berbohong kepada Penjaga perbatasan agar ia bisa melintas dan pulang ke kampung halamannya.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memang tengah memberlakukan pembatasan terhadap warga yang datang dari Kota Makassar, yang merupakan zona merah penyebaran Covid-19 di Sulawesi Selatan.

"Iya ada pemeriksaan ketat di perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Kalau KTP bukan Sulbar pasti putar balik," kata IR kepada Liputan6.com, Kamis (7/5/2020) malam.

IR menjelaskan, dirinya terpaksa mengelabui petugas karena warga yang diketahui berasal dari zona merah penyebaran Covid-19 akan mendapat perlakuan berbeda. Ia khawatir akan langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk dikarantina.

"Saya melintas tadi mau pulang ke kampung halaman. Terpaksa saya berbohong kalau saya berasal dari Kabupaten Pinrang, bukan dari Makassar. Pinrang bukan zona merah soalnya," ucap dia.

IR sadar apa yang dilakukannya itu adalah hal yang salah. Ia pun memastikan diri akan mengisolasi diri setibanya dia di rumahnya.

"Pasti saya isolasi mandiri juga di rumah, jangan sampai saya bawa penyakit pulang ke rumah," dia berucap.

Simak video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya