Wisata Aman saat Corona, Yuk Ikut Wisata Virtual Nglanggeran

Selama wabah virus Corona pariwisata di DIY seperti mati. Namun di sudut Gunungkidul seolah tidak mau tenggelam karena corona dan membuka Wisata Virtual Nglanggeran.

oleh Yanuar H diperbarui 09 Jun 2020, 03:46 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2020, 12:00 WIB
Wisata Virtual Nglanggeran Gunungkidul
Selama wabah virus Corona pariwisata di DIY seperti mati. Namun di sudut Gunungkidul seolah tidak mau tenggelam karena corona dan membuka Wisata Virtual Nglanggeran. (Sugeng Handoko / Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Masa pandemi virus Corona membuat obyek dan pelaku wisata di Yogyakarta terkena imbasnya. Namun, pelaku wisata di Yogyakarta sepertinya tidak mau kalah dengan masa Corona ini dengan gebrakan baru yaitu dengan wisata virtual Nglanggeran.

"Iya namanya wisata virtual di obyek wisata Nglanggeran. Yang kita gagas mengajak wisatawan ke Nglanggeran secara virtual," kata Sugeng Handoko Pengelola Desa Ekowisata Nglanggeran, Gunungkidul DIY Jumat (8/5/2020).

Sugeng menjelaskan soal wisata virtual Nglanggeran yang sudah dilakukannya. Wisata virtual Nglanggeran pertama kali dilaksanakan pada 3 Mei lalu melalui aplikasi Zoom.

"Sekitar 65 orang terlibat ikut," katanya.

Sugeng mengatakan wisata virtual Nglanggeran ini para wisatawan akan mendapatkan sensasi seperti sedang wisata di Yogyakarta. Melalui Zoom mereka seolah dijemput di stasiun Tugu Yogyakarta yang menjadi titik kumpul.

"Lalu ke Malioboro lalu ke bukit bintang sampai di Nglanggeran. Itu seperti tombo kangen yang ingin datang ke Nglanggeran tapi mereka di rumah saja," katanya.

Melalui wisata virtual ini wisatawan yang melihat di aplikasi Zoom akan mendapatkan gambaran suasana di lokasi wisata. Pengelola wisata juga menyediakan foto destinasi sekitar.

"Kita juga pakai Google untuk menyiapkan foto destinasi wisata virtual Nglanggeran," katanya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Pemandu wisata

Wisata Virtual Nglanggeran Gunungkidul
Selama wabah virus Corona pariwisata di DIY seperti mati. Namun di sudut Gunungkidul seolah tidak mau tenggelam karena corona dan membuka Wisata Virtual Nglanggeran. (Sugeng Handoko / Yanuar H)

Sugeng mengatakan bahwa kekuatan wisata virtual Nglanggeran ini memiliki kekuatan di pemandu wisata virtual. Kemampuan memberikan gambaran dan penyampaian yang baik membuat wisata ini lebih hidup.

"Kekuatan dari interpretasi pemandu, seolah merasakan sensasi perjalanan," katanya.

Saat wisata virtual ini akan dipandu oleh satu orang pemandu wisata. Pemandu wisata ini memberikan roh dalam perjalanan virtual.

"Kita ada sesi diskusi lewat interaksi vidio dan audio. Kita ada tiga titik diskusi, dan diskusi cukup hidup karena sebagian besar belum pernah ke Nglanggeran," ucapnya.

Peserta yang ikut dalam wisata virtual Nglanggeran ini dari berbagai daerah dan berbagai kalangan. Ada beberapa dari kalangan pemerhati wisata.

"Karena penasaran virtual tour dan ingin mengetahui lebih dalam perasaan wisatawan," katanya.

Ia tidak mengetahui pasti apakah virtual tour yang dilakukannya pertama kali di Indonesia. Sebab, beberapa pelaku wisata daerah sudah melakukannya.

"Kalau Indonesia  saya tidak bisa klaim, kalau luar negeri banyak tapi kalau desa wisata ini mungkin yang pertama," katanya.

Harga Wisata Virtual

Wisata Virtual Nglanggeran Gunungkidul
Selama wabah virus Corona pariwisata di DIY seperti mati. Namun di sudut Gunungkidul seolah tidak mau tenggelam karena corona dan membuka Wisata Virtual Nglanggeran. (Sugeng Handoko / Yanuar H)

Sugeng menjelaskan untuk biaya dan tarif disesuaikan dengan jenis pendaftaran. Namun harga wisata virtual ini terhitung cukup terjangkau.

"Ada listnya misal kalau daftar sendiri Rp50 ribu kalau grup Rp20 ribu itu ada," katanya.

Walaupun inovasi wisata ini termasuk terobosan baru, namun menurut Sugeng ada beberapa poin soal wisata virtual Nglanggeran ini. Pertama, pariwisata tidak bisa diganti secara virtual.

"Seperti menikmati sensasi udara segar merasakan alam langsung memang tidak bisa diganti,"katanya.

Poin lainnya adalah kenyamanan menikmati wisata virtual tergantung jaringan koneksi internet yang ada. Sehingga kekuatan jaringan telekomunikasi menjadi bagian penting dalam wisata virtual ini.

"Menjadi media seperti survey, tanpa datang sudah dapat informasi untuk mengetahui," katanya.

Ide wisata virtual Nglanggeran ini bukan murni dari pengelola Nglanggeran. Namun dari kolaborasi dari virtual tour Pajajaran dan tour agen.

 "Kita ketemu dan kolaborasi jadi tidak murni dari saya. Ini kolaborasi," katanya.

Wisata Virtual Nglanggeran Tahap Dua

Wisata Virtual Nglanggeran Gunungkidul
Selama wabah virus Corona pariwisata di DIY seperti mati. Namun di sudut Gunungkidul seolah tidak mau tenggelam karena corona dan membuka Wisata Virtual Nglanggeran. (Sugeng Handoko / Yanuar H)

Sugeng mengaku tengah memikirkan wisata virtual Nglanggeran yang kedua. Namun, ia belum bisa memastikan kapan pasti pelaksanaannya.

"Next kita persiapkan kita mencoba membuat konten yang lebih baik. Dinas DIY juga sedang mengembangkan ini. Harapannya bulan ini juga," katanya.

Sugeng mengatakan bagi calon wisatawan virtual Nglanggeran bisa mencari tahu kapan wisata virtual Nglanggeran kedua dilaksanakan via media sosial. Wisatawan virtual Nglanggeran akan mendapatkan paket wisata seperti biasanya.

"Ini seperti menjalani wisata dua hari satu malam di Yogyakarta," ujarnya.

Setiap wisatawan akan dibawa menuju spot khusus yang sudah disiapkan. Spot Nglanggeran menjadi destinasi pertama dengan beberapa titik wisatanya.

"Datang ke gunung api purba, tracking ke pos satu, ke puncak gunung Nglanggeran, ke Griya Coklat, air terjun kedung kandangdan kegiatan di persawahan," katanya.

Wisatawan nantinya akan menginap di homestay Nglanggeran.  Ketika menginap pengunjung akan disuguhi suasana pedesaan. 

"Ada kulinernya, suasana di rumah homestaynya. Lalu paginya lihat sunrise di Kampung Pitu," katanya.

Kegiatan ini menurutnya akan memiliki sensasi sendiri bagi wisatawann virtual. Sehingga di kondisi seperti ini wisata tetap berjalan di Yogyakarta.

"Nanti setelah dari Kampung Pitu nanti ke Ngoro-ngoro, ke Desa Wisata Bubug habis itu ke homestay lalu cek out," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya