Janji Gubernur Sulut Jadi Sandaran Warga Hadapi Dampak Pandemi Covid-19

Olly mengatakan, saat ini masih berada di gelombang pertama pandemi Covid-19 yang belum diketahui dengan pasti kapan akan berakhir.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 22 Mei 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2020, 08:00 WIB
Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat menggelar video conference bersama jajaran Forkopimda Sulut.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat menggelar video conference bersama jajaran Forkopimda Sulut.

Liputan6.com, Manado - Terus meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Sulut membuat warga khawatir. Di tengah kecemasan itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey menegaskan pemerintah selalu hadir bersama warga menghadapi pandemi tersebut.

"Sampai saat ini kita belum tahu akhirnya sampai di mana, kita belum dapat memprediksi kapan trend kurva epidemiologi ini menurun," ujar Olly saat menggelar pertemuan bersama jajaran Forkopimda, Rabu (20/5/2020).

Olly mengatakan, saat ini masih berada di gelombang pertama pandemi Covid-19 yang belum diketahui dengan pasti kapan akan berakhir.

"Dalam kondisi ini kita harus memastikan bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19," tegasnya.

Kehadiran pemerintah itu, menurutnya, salah satunya dengan menyalurkan bantuan bahan pokok yang diperlukan masyarakat Sulut. Sumber dana ini refocusing anggaran baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dan kota.

"Kita melakukan kegiatan-kegiatan agar masyarakat betul-betul merasakan kehadiran pemerintah," ujarnya.

Olly juga menyampaikan, kehadiran pemerintah juga dengan memanfaatkan anggaran yang ada di kabupaten dan kota untuk mempersiapkan untuk kesehatan, bantuan sosial maupun jaring pengaman ekonomi.

"Saya kira hal-hal inilah yang harus kita terus bersama-sama melaksanakan tugas tanggung jawab," ujarnya.

Dari sisi kamtibmas, Olly mengajak semua pemangku kepentingan untuk bekerjasama mencegah penyebaran Covid-19 dengan menindak tegas setiap pelaku pelanggaran di tengah pandemi Covid-19.

"Kita tidak bisa berhenti dalam menyelenggarakan pemerintahan akibat dampak Covid-19 ini, tindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok," tegas Olly.

Hingga Kamis (21/5/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Sulut sebanyak 180. Pasien yang dinyatakan sembuh ada 31 orang, 12 meninggal dunia, dan 137 masih dirawat di sejumlah rumah sakit.

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya