Senyum Bahagia Petani di NTT Panen Raya Padi di Tengah Pandemi

Para petani di Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT panen raya padi di lahan seluas 1.700 hektar, Sabtu (4/7/2020).

oleh Ola Keda diperbarui 05 Jul 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2020, 14:00 WIB
Panen Raya
Foto: Manajemen Kopdit Swasti Sari saat menggelar panen raya padi bersama petani di Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Para petani di Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT panen raya padi bersama Koperasi Kredit Swasti Sari Cabang Oesao di lahan seluas 1.700 hektare, Sabtu (4/7/2020).

Panen tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena hasil panen padi yang dihasilkan sangat melimpah.

Hal ini diklaim tidak terlepas dari peran Kopdit Swasti Sari sebagai lembaga jasa keuangan yang memiliki tujuan utama meningkatkan kesejahteraan anggota melalui pemanfaatan koperasi secara maksimal.

Adrianus Naben, salah satu petani yang memanen hasil mengaku hasil panennya kali ini melimpah. Dalam sekali panen, hasilnya bisa mencapai tiga ton. Ia mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Kopdit Swasti Sari karena diberi kemudahan dalam bantuan modal usaha.

“Setelah mendapatkan hasilnya baru kami angsur. Jadi setelah pinjaman kami diberi kelonggaran untuk tidak angsur. Pada saat panen dan hasilnya sudah ada kami mulai mengangsur kewajiban ke Swasti Sari,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (4/7/2020).

Ia berharap, selain modal usaha, Swasti Sari juga bisa memberi bantuan alat-alat pertanian seperti traktor, mesin rontok, dan alat semprot untuk memperlancar usaha petani.

“Kalau bisa Swasti Sari bekerja sama dengan dinas pertanian untuk membantu petani dalam pemberian pupuk serta obat-obatan,” imbuhnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Kemudahan Kredit Tani

Panen padi
Panen raya padi.

Hal senada disampaikan Yeremias Dethan. Ia mengaku kehadiran Kopdit Swasti Sari cukup membantu masyarakat dengan membantu modal usaha.

“Dulunya kami kesulitan meminjam di bank karena ada aturan-aturan perbankan yang kami tidak bisa penuhi, tetapi melalui swasti sari kami diberi kemudahan, sehingga kami bisa bekerja dengan lancar,” katanya.

Sementara, Manajer Kopdit Swasti Sari Cabang Oesao, Marselus Thobias Gero Tapobali mengatakan, Swasti Sari membantu modal bagi para anggota yang selama ini memiliki kesulitan mendapatkan sumber dana.

“Masyarakat mengeluh ketiadaan modal untuk mengelolah lahan mereka. Kami hadir dan membantu menjawab kesulitan yang mereka hadapi,” kata Tapobali.

Menurut dia, saat ini, Swasti Sari hanya membantu memberikan modal dengan berbagai kemudahan. Tetapi melihat potensi yang dimiliki petani, pihaknya akan menyediakan alat-alat pertanian guna memperlancar kerja petani.

Ia menjelaskan, Kopdit Swasti Sari hadir membantu para petani karena merupakan produk program sektor rill di lahan seluas 1.700 hektare.

“Untuk pertanian padi kami hanya khususkan di Oepoli. Tetapi pertanian di bidang lain seperti lombok, tempatnya di kecamatan Amarasi Timur. Kalau sektor rill bidang kelautan yaitu rumput laut, kami fokus di kecamatan Sulamu,” jelas Tapobali.

Melalui panen raya, Swasti Sari akan membantu petani memasarkan hasil pertanian di Swasti Sari Mart. Kehadiran Swasti Sari di wilayah Amfoang Timur, kata dia, mendapat respons luar biasa dari masyarakat setempat.

“Pertumbuhan Kopdit Swasti Sari di wilayah ini, sejak tahun 2018 jumlah anggota yang bergabung sekitar 200 anggota. Sampai hari ini anggota yang sudah bergabung lebih dari 1.200 orang,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya