Drama Kaburnya Pasien Positif Covid-19 dari RSUD Saiful Anwar Malang

Manajemen RSUD Saiful Anwar Malang memberikan penjelasan soal kaburnya satu orang pasien positif Covid-19 dari sumah sakit tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 23:00 WIB
Antara Pasien Covid-19 dan Ramadan
Perawat menyiapkan makanan di ruangan pasien di Rumah Sakit Haji, Jakarta, Jumat (9/5/2020). Garda terdepan penanganan Covid-19 ini tetap menjalani bulan Ramadan di sela-sela menangani pasien terinfeksi dengan melakukan tadarus Al Quran dan juga buka puasa bersama. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Malang - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang akhirnya angkat bicara soal satu pasien positif Covid-19 yang kabur dari rumah sakit tersebut.

Direktur RSUD Saiful Anwar, dr Kohar Hari Santoso mengatakan, pasien perempuan dengan status positif Covid-19 tersebut, berusaha meninggalkan RSUD Saiful Anwar pada Selasa (14/7) usai dinyatakan kondisinya mulai membaik.

"Pada Selasa siang, pasien kondisi umum pasien dinyatakan ada perbaikan secara klinis sehingga direkomendasikan untuk isolasi mandiri. Namun, pasien tidak sabar, dan berusaha keluar dari ruang isolasi," kata Kohar, Rabu (15/7/2020).

Kronologi kejadian tersebut, lanjut Kohar, setelah dinyatakan ada perbaikan kondisi secara klinis dan direkomendasikan untuk isolasi mandiri, pihak RSUD Saiful Anwar Malang menghubungi Dinas Kesehatan Kota Malang untuk melakukan penjemputan pasien.

Namun, pasien tersebut merasa tidak sabar dan berusaha keluar dari ruang isolasi pada saat petugas dan perawat sedang melakukan penanganan terhadap pasien lainnya. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (14/7/2020), kurang lebih pada pukul 14.00 WIB.

Usaha pasien positif Covid-19 untuk keluar rumah sakit tersebut, diketahui oleh petugas yang melakukan pengawasan dari kamera Closed Circuit Television (CCTV). Petugas yang berjaga berusaha menghentikan pasien tersebut untuk meninggalkan gedung rumah sakit.

"Namun karena petugas tidak mengenakan APD lengkap, petugas hanya bisa memperingatkan secara verbal dan mengikuti pasien tersebut," ujar Kohar.

Yang bersangkutan sudah sempat berada di luar rumah sakit dan mendekati tukang ojek yang berada di sekitar rumah sakit. Petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap menghampiri pasien dan membujuk pasien tersebut untuk kembali ke rumah sakit.

"Namun akhirnya pasien bisa dibujuk, dan dievakuasi ke ruang isolasi rumah sakit. Proses evakuasi membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit," kata Kohar.

Usai dilakukan evakuasi tersebut, lanjut Kohar, petugas dari Dinas Kesehatan Kota Malang tiba untuk menjemput pasien, dan selanjutnya akan melaksanakan isolasi mandiri yang diawasi penuh oleh Dinas Kesehatan Kota Malang.

Kohar menjelaskan, pasien positif Covid-19 tersebut, merupakan pasien isolasi Covid-19 yang baru saja melakukan persalinan pada Minggu (12/7/2020). Pasien tersebut, ditempatkan di ruang isolasi, yang memiliki fasilitas standar VIP.

Sebagai catatan, penanganan pasien positif Covid-19 di RSUD Saiful Anwar Malang dipusatkan di Paviliun Graha Puspa Husada, yang sebelumnya merupakan Paviliun VIP. Dengan fasilitas tersebut, pasien merasa tidak mampu membayar biaya yang cukup tinggi.

"Selain itu, pasien juga khawatir terhadap anak-anaknya yang ada di rumah, selain bayi yang saat ini masih dirawat di rumah sakit," ujar Kohar.

Pihak RSUD Saiful Anwar akan memperketat dan membedakan akses keluar masuk bagi pasien dan tenaga kesehatan yang bertugas, agar tidak ada lagi kejadian pasien berusaha meninggalkan rumah sakit sebelum waktunya.

Selain itu, komunikasi antara pasien dan keluarga pasien akan ditingkatkan, agar bisa memahami betul terkait hak dan kewajiban pasien pada saat berada di ruang isolasi penanganan Covid-19.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya