Musim Kemarau Tiba, Warga Bandung Diminta Waspada Kebakaran

Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengingatkan warga untuk berhati-hati terhadap bahaya kebakaran jelang datangnya musim kemarau.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 17 Jul 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 22:00 WIB
Atrium Senen Terbakar, 20 Pemadam Dikerahkan
Ilustrasi kebakaran.

Liputan6.com, Bandung - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengingatkan warga untuk berhati-hati terhadap bahaya kebakaran jelang datangnya musim kemarau. Warga diimbau lebih waspada dan memeriksa kelistrikan di tempat tinggalnya.

"Masyarakat harus tetap waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran," ujar Kepala Diskar PB Kota Bandung Dadang Iriana, Kamis (16/7/2020).

Berdasarkan data pada 2019 lalu, kasus kebakaran terjadi sebanyak 272 kali. Jumlah tersebut terhitung masih tinggi. Sedangkan, hingga Juli 2020, terdapat 89 kasus kebakaran.

Berdasarkan catatan kasus tahun lalu, tercatat aset senilai Rp822 miliar terselamatkan. Sedangkan pada 2020 ini, aset yang terselamatkan baru mencapai Rp92 miliar.

Menurut Dadang, data tersebut menunjukan adanya tren penurunan kasus kebakaran di Kota Bandung. Namun demikian, Dadang meminta kewaspadaan harus tetap dijaga oleh warga.

Dadang menuturkan, pihaknya terus menggelar penyuluhan tentang bahaya bencana kebakaran mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan hingga kecamatan. Di tingkat kelurahan, telah terbentuk Kelurahan siaga. Warga aktif menyosialisasikan tentang bahaya kebakaran dan pencegahannya.

“Melalui bidang pencegahan kita memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat. Meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan memeriksa bangunan dan gedung,” jelasnya.

Hasilnya, lanjut Dadang, tingkat kesadaran masyarakat semakin meningkat terhadap pencegahan kebakaran. “Kasus kebakaran tidak mungkin hanya dibebankan kepada Pemkot Bandung khususnya Diskar PB Kota Bandung. Tetapi perlu peran aktif masyarakat untuk mencegahnya," ujarnya.

Terkait sejumlah gedung yang belum memiliki sistem pemadaman kebakaran yang maksimal, Dadang mengatakan pihaknya secara rutin memeriksa gedung, hotel, dan pasar. Hal tersebut juga merupakan bagian dari upaya pencegahan kebakaran.

Sementara itu, Kepala Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Yusuf Hidayat menjelaskan, respon time menjadi faktor utama saat keberhasilan penanganan kasus kebakaran. Salah satu hal yang sering menjadi kendala yaitu kemacetan.

“Kemacetan dan akses jalan yang kecil menjadi kendala,” kata Yusuf.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya