Gigitan Celurut Sawah Bikin Pria Purbalingga Kehilangan Pipi

Untuk sekadar makan atau minum, Sukardjo harus memiringkan kepalanya ke kanan agar makanan maupun minuman tidak tumpah melalui pipi kiri yang terbuka

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 27 Jul 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2020, 05:00 WIB
Sukardjo kehilangan pipi gara-gara infeksi usai digigit celurut. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Purbalingga)
Sukardjo kehilangan pipi gara-gara infeksi usai digigit celurut. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Purbalingga)

Liputan6.com, Purbalingga - Sukardjo (73) tukang ledeng asal Kelurahan Purbalingga Wetan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah harus kehilangan pipi sebelah kiri akibat infeksi. Enam tahun lalu, ia diserang gatal-gatal setelah digigit celurut atau tikus tanah.

Setahun terakhir, kondisinya memburuk. Mulai dari bengkak hingga muncul luka terbuka.

Sukardjo sempat berobat ke rumah sakit swasta di Purbalingga. Namun usahanya tidak membuahkan hasil yang maksimal. Bahkan rasa sakit akibat infeksi itu menyebabkan Sukardjo tidak bisa tidur.

Untuk sekadar makan atau minum, Sukardjo harus memiringkan kepalanya ke kanan agar makanan maupun minuman tidak tumpah melalui pipi kiri yang terbuka. Untuk menutupi lukanya setiap hari Sukardjo menggunakan masker kain.

“Tahun 2012 saat menonton TV sambil tiduran di lantai, tiba-tiba saya digigit clurut. Dari peristiwa itulah kemudian terasa gatal dan saya garuk hingga luka. Namun lukanya kian hari kian lebar,” kata Sukardjo.

Tahun 2017 sempat dioperasi namun lukanya tetap terbuka menganga dan basah akibat infeksi gigitan celurut tersebut. Tiga tahun belakangan Sukardjo pasrah dengan kondisinya dan tetap melakukan pekerjaannya sebagai tukang ledeng dan pembuat sumur bor.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Dibawa ke RSUD Gutheng Tarunadibrata

Sukardjo kehilangan pipi gara-gara infeksi usai digigit celurut. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Purbalingga)
Sukardjo kehilangan pipi gara-gara infeksi usai digigit celurut. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Purbalingga)

“Pak Lurah (Tri Anirwo-red) datang ke rumah sampai delapan kali untuk mengobati luka. Lumayan sudah tidak berair banget. Tapi pipi saya masih terbuka,” tuturnya.

Mendengar ada warganya yang sedang sakit, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi langsung mendatangi rumah Sukardjo yang ada di salah satu gang di jalan Lawet Purbalingga Wetan, Minggu (26/07).

Melihat kondisi dan luka yang dialami, Bupati Tiwi langsung menghubungi Direktur RSUD Gutheng Tarunadibrata untuk merawat Sukardjo. Sukardjo memang kerap diminta bantuan memasang instalasi air ledeng di rumah direktur RSUD Gutheng, dr Nonot Mulyono MKes.

“Pak Nonot, saya minta ini langsung ditangani di Gutheng ya pak Nonot. Tolong ini dibantu ditangani ya, hari ini langsung saya suruh ke Gutheng,” kata Tiwi saat menelepon dr Nonot.

Pada Minggu (26/7), Sukardjo langsung dibawa ke RSUD Gutheng Tarunadibrata, didampingi Camat Purbalingga, Lurah Purbalingga Wetan dan ketua RW setempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya