Menguji Kelayakan RS Azra Bogor Usai 10 Pegawainya Positif Covid-19 dalam Sehari

Terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Bogor yang bermuara dari RS Azra, dengan jumlah 10 orang positif terinfeksi dalam sehari.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2020, 22:33 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi – Suasana ruang tunggu rumah sakit. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Suasana ruang tunggu rumah sakit. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Bogor - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menyebutkan Rumah Sakit Azra tetap buka sambil menunggu hasil kajian dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, setelah menjadi lokasi lonjakan kasus virus corona COVID-19.

"Menunggu keputusan, masih konsultasi dengan Dinkes Provinsi Jawa barat," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu (1/8/2020).

Ia meminta Dinkes Jawa Barat melakukan kajian mengenai kelayakan RS Azra ke depan dalam menjadi rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19. Pasalnya, RS Azra merupakan salah satu rumah sakit rujukan sesuai surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat.

"Kami minta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk bersama-sama melakukan pengecekan di lapangan dan menilai apakah status RS Azra masih layak menjadi rujukan COVID," kata mantan direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Sebelumnya terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Bogor yang bermuara dari RS Azra, dengan jumlah 10 orang positif terinfeksi dalam sehari.

Sebanyak 10 orang itu merupakan pegawai RS Azra sebagai petugas keamanan, penerima tamu, hingga petugas parkir.

"Azra total 10 orang, enam (domisili) Kota Bogor, empat orang (domisili) Kabupaten Bogor," sebut Dedie.

Sementara itu, jumlah kasus COVID-19 di Kota Bogor sudah mencapai angka 290 kasus. Ada penambahan delapan kasus positif pada hari ini. Penambahan 10 kasus di RS Azra terjadi pada Sabtu 31 Agustus 2020.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya