Jalur Laut dan Solusi Pertamina Atasi Persoalan Pasokan Gas Elpiji

Fenomena kelangkaan pasokan gas elpiji khususnya berukuran 3 Kg masih menjadi perhatian serius PT Pertamina untuk mencari solusinya

oleh Panji Prayitno diperbarui 14 Agu 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2020, 22:00 WIB
Jalur Laut dan Solusi Pertamina Atasi Persoalan Pasokan Gas Elpiji
Sosialisasi Project Overview pembangunan Dermaga Island Berth dan Subsea Pipeline di terminal LPG Balongan di salah satu hotel Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Berbagai langkah dan upaya PT Pertamina mengatasi persoalan kelangkaan penyaluran LPG di wilayah Jawa Barat terus dilakukan.

Salah satunya dengan membangun dermaga dan pipa bawah laut di Pertamina Balongan. Proyek sebesar Rp200 miliar tersebut dimenangkan oleh PT WIKA.

Project Site Manejer Pertamina pusat Anjar mengatakan, proyek dermaga dan jalur pipa gas elpiji tersebut rencananya berlangsung 12 bulan.

"Ini sedang tahap sosialisasi dengan Forkopimda Kabupaten Indramayu. Dan sosialisasi tersebut akan terus berlanjut," kata Anjar saat mengikuti Sosialisasi Project Overview pembangunan dermaga island berth dan subsea pipeline di terminal LPG Balongan di Cirebon, Kamis (13/8/2020).

Dia menjelaskan, pembangunan dermaga dan jalur pipa gas bawah laut tersebut untuk membantu meningkatkan pasokan LPG secara nasional. Khususnya di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.

Dia mengatakan, sejauh ini suplai gas elpiji di wilayah Jawa Barat sebagian besar menggunakan jalur darat. Meski ada beberapa yang menggunakan jalur laut namun bukan dari Pelabuhan Balongan.

Jika jalur pipa bawah laut terbangun, suplai gas elpiji di Jawa Barat akan bertambah. Bahkan, penambahan tersebut dapat menekan kelangkaan pasokan gas di masyarakat.

"Kalau distribusi besar tetap pakai kapal kalau yang dekat pakai mobil tengki. Ini kami bangun infrastrukturnya agar suplai semakin mudah dan banyak," sebut Anjar.

Anjar menargetkan imbas pembangunan dermaga dan jalur pipa bawah laut dapat meningkatkan pasokan nasional selama 22 hari.

Dia menyebutkan, proyek penyaluran pipa gas bawa laut baru ada di wilayah Pertamina Balongan Indramayu. Dia berharap pembangunan dermaga dan jalur pipa tersebut berjalan lancar.

"Selama ini RU kilang lewat darat kalau lewat laut jumlah bisa lebih besar dan ada ketahanan stok nasional," ujar dia.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Bebas Covid-19

Jalur Laut dan Solusi Pertamina Atasi Persoalan Pasokan Gas Elpiji
Sosialisasi Project Overview pembangunan Dermaga Island Berth dan Subsea Pipeline di terminal LPG Balongan di salah satu hotel Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Sementara itu, Manajer Proyek dari PT WIKA Arif Rohmanto mengatakan, sosialisasi akan semakin gencar dilakukan. Dia mengaku akan sosialisaai kembali bersama warga dan nelayan di lokasi proyek.

Dia mengakui, akan ada beberapa kendala dalam mengerjakan proyek ini. Salah satunya dengan nelayan setempat yang kemungkinan akan terganggu lantaran menjadi salah satu jalur melaut.

"Rencana pemasangan SPL sepanjang 7 Km wilayah cakupan seluruh Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Karyawan yang ditugaskan di lokasi proyek akan kami rapid test dulu kalau reaktif kami suruh istirahat bahkan kalau positif tes swab akan kamk ganti orang," kata dia.

Arif memastikan seluruh pekerja yang akan turun mengerjakan proyek ini sudah lulus kesehatan. Mengingat, jumlah positif covid-19 dinilai terus meningkat.

Seluruh pekerja, kata Arif akan difokuskan menggunakan jalur laut. Arif mengaku akan berkoordinasi dengan Pertamina MoR 3 Jawa Barat dalam pelaksanaan proyek ini.

Sementara itu, proyek pembangunan dermaga dan jalur pipa bawah laut menghabiskan dana sekitar Rp 200 milyar.

"Kami juga kerjasama nya dengan TNI/ Polri dalam mengawal kelancaran proyek ini terutama saat mengawal tongkang sebagai mana sudah dijelaskan dalam sosialisasi awal. Kedepan sosialisasi terus dilakukan," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya