Pria Jeneponto Gantung Diri Karena Impitan Ekonomi di Tengah Pandemi

Ia juga sempat cekcok dengan istrinya sebelum nekat mengakhiri hidupnya.

oleh Fauzan diperbarui 04 Sep 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2020, 02:00 WIB
Pria jeneponto nekat akhiri hidup karena himpitan ekonomi (Dok: Polisi)
Pria jeneponto nekat akhiri hidup karena himpitan ekonomi (Dok: Polisi)

Liputan6.com, Jeneponto - SU (25) pria asal Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada Senin, 30 Agustus 2020 lalu, sekitar pukul 22.30 Wita. Sebelumnya, SU sempat bertengkar hebat dengan istrinya, MN (20). 

"Keduanya sebelumnya terlibat cekcok mulut di dalam kamar," kata Kapolres Jeneponto, AKBP Yudha Kesit Dwijayanto kepada Liputan6.com, Kamis (3/9/2020).

SU yang tak kuasa menahan amarahnya lalu mendorong istrinya hingga terjatuh dan melempari istrinya itu dengan gulungan kasur. Saat istrinya terjatuh, SU kemudian nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali yang telah ia siapkan sebelumnya.

"Istrinya terjatuh dan tidak menyadari serta tidak sempat melihat korban telah tergantung pada seutas tali diatas ranjang mereka. Setelah MN berhasil keluar dari gulungan kasur barulah ia melihat suaminya telah tergantung dan lagi sekarat kemudian berteriak meminta tolong kepada seisi rumah," ucap Yudha.

Adik kandung SU lalu bergegas menyelamatkan kakaknya setelah mendengar teriakan minta tolong dari MN. SU kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat agar nyawanya bisa tertolong. 

"Nyawanya tidak tertolong, dia dinyatakan meninggal pukul 22.30 Wita," Yudha menjelaskan. 

Dari hasil pemeriksaan polisi terhadap sejumlah saksi, selain karena pertengkaran dengan istrinya. SU juga diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran himpitan ekonomi. 

"Diduga korban mengalami depresi akut akbiat adanya persoalan ekonomi yang turut memengaruhi faktor kejiwaan korban. Apalagi korban juga merupakan tulang punggung keluarga yang merupakan anak pertama dari keluarganya, sementara sehari-hari ia hanya bekerja sebagai buruh tani dan buruh potong kayu," Yudha menyebutkan.

 

 

Simak juga video pilihan berikut:

Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya