Liputan6.com, Gunungkidul - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gunungkidul meluncurkan maskot dan jingle (lagu tema) untuk Pilkada Serentak 2020. Peluncuran tersebut secara resmi dilakukan di Kantor KPU Gunungkidul pada Rabu (2/9/2020) kemarin.
Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani mengatakan, jingle yang digunakan berjudul Gunungkidul Memanggilmu. Liriknya berisi ajakan pada warga untuk berpartisipasi pada hari pencoblosan Pilkada di tanggal 9 Desember nanti.
"Sedangkan untuk maskot kami beri nama Si Gunung, sesuai dengan karakteristik geografis Gunungkidul," kata Hani.
Advertisement
Namun Hani mengatakan makna Si Gunung tidak hanya sekadar itu. Ia menyebut Si Gunung juga merepresentasikan situasi pelaksanaan Pilkada saat ini, yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, gunung merupakan simbol pasak di bumi, yang begitu kuat dan mampu menjulang tinggi. Suasana pegunungan pun juga menggambarkan ketenangan dan ketenteraman dengan kondisi alamnya.
Baca Juga
"Kami harap, di tengah pandemi, kondisi masyarakat tetap tenteram, aman, dan stabil seperti gunung selama penyelenggaraan Pilkada," jelas Hani.
Komisioner KPU DIY Ahmad Shidqi mengungkapkan peluncuran jingle dan maskot ini seharusnya dilakukan secara serentak pada bulan Maret lalu. Pelaksanaannya dilakukan di 3 kabupaten yang melakukan Pilkada, yaitu Gunungkidul, Sleman, dan Bantul.
Namun peluncuran tersebut harus mengalami penundaan pasca Covid-19 Mulai mewabah di DIY. Tak hanya itu, seluruh tahapan Pilkada pun turut tertunda, di mana menurut Ahmad saat itu proses tahapan sudah mencapai 30 persen.
"Setelah penundaan selama 3 bulan, tahapan baru kami lanjutkan lagi hingga ke tahap pendaftaran peserta nanti," katanya.
Ahmad pun berharap proses pelaksanaan Pilkada di Gunungkidul tetap konsisten mematuhi protokol kesehatan. Tak hanya petugas KPU, peserta pun diminta melakukan hal serupa.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Badingah menyebut partisipasi masyarakat menjadi hal yang penting dan krusial dalam pelaksanaan Pilkada. Sebab merekalah yang menentukan nasib Gunungkidul ke depannya.
"Ini tentunya jadi tanggung jawab kita bersama dan seluruh masyarakat," kata Badingah.
Ia pun berpesan agar maskot dan jingle tersebut tidak hanya menjadi simbol formalitas belaka, tetapi benar-benar diimplementasikan ke masyarakat sebagai calon pemilih.
Kepada para calon peserta, ia meminta agar bisa menciptakan suasana yang damai saat Pilkada. Apalagi Gunungkidul dianggap menjadi contoh lantaran pelaksanaan Pilkada periode sebelumnya jauh dari ketegangan antarcalon.
"Wajib menjaga situasi yang aman, damai, dan kondusif seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Badingah.