Potensi Teh dan Kopi Tak Berarti Tanpa Budaya Literasi

Meski memiliki potensi teh dan kopi unggulan, Kabupaten Kepahiyang belum bisa mengembangka industri itu hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2020, 10:36 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 10:36 WIB
Peningkatan Indeks Literasi
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat yang digelar Perpusnas bersama Pemkab Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Selasa (20/10/2020). (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Bengkulu - Menggali potensi daerah merupakan kata kunci lahirnya masyarakat berpengetahuan melalui budaya literasi. Maka perilaku kegemaran membaca harus ditumbuhkan sejak usia dini dan dibangun terus menerus sampai ke pedesaan. Hal itu yang setidaknya diungkapkan Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Perpustakaan Nasional, Adin Bondar.

Dalam kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat yang digelar Perpusnas bersama Pemkab Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Selasa (20/10/2020), dirinya mengatakan, dipilihnya Kepahiyang menjadi daerah peningkatan indeks literasi bukan tanpa sebab, pasalnya daerah itu punya potensi ekonomi rakyat yang kuat, seperti kebun teh dan kopi yang tersohor.

Meski demikian, basis pengelolaannya belum dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan, lantaran belum kuatnya budaya literasi di masyarakat.

Adin menjelaskan, Perpusnas menawarkan program unggulan, yaitu transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dapat memberdayakaan masyarakat melalui ketersediaan konten literasi terapan, memperkenalkan masyarakat dengan berbagai pengalaman, pelatiahan peningkatan kualitas hidup, di perpustakaan dengan basis potensi daerah sehingga tercipta inovasi dan produktivitas masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR Dewi Coryati menekankan, budaya literasi menjadi penting di masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan. Perlu lebih intens membangun ekosistem perpustakaan dengan melibatkan sektor parawisata, UKM, dan instansi lainnya untuk menembangkan perekonomian masyarakat.

"Seperti penguatan story telling sebagai bagian literasi masyarakat sehingga dapat membangun ekonomi parawisata juga sektor pertanian, karena masyarakat punya kemampuan menjelaskan dan menuturkan parawisata, juga mengembangkan kearifan lokal untuk peningkatan ekonomi," kata Dewi.

Dewi berharap literasi akan terus ditingkatkan d iberbagai sektor, di antaranya penguatan literasi barista, di mana kopi menjadi potensi ekonomi daerah Kepahiang dengan mengirimkan beberapa pemuda mengikuti pelatihan barista di Jakarta.

Sementara itu, Bupati Kepahiang Netti Herawati berharap, ada bantuan modernisasi fasilitas layanan perpustakaan di Kabupaten Kepahiang. Hal ini menjadi penting agar dapat mendorong masyarakat untuk selalu membaca. Tiap daerah perlu memiliki pusat informasi terkait sejarah, potensi sumber daya, yang dipadu dengan kegiatan kreatifnya. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya