Cegah Covid-19, Semua Tempat Keramaian di Balikpapan Tutup Saat Malam Tahun Baru

Pemerintah Kota Balikpapan menutup semua tempat keramaian yang mengundang kerumunan pada momen malam Tahun Baru.

oleh Abelda RN diperbarui 30 Des 2020, 03:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2020, 03:00 WIB
Tahun baru 2021
Tahun Baru 2021 | pexels.com/@karolina-grabowska

Liputan6.com, Balikpapan Pemerintah Kota Balikpapan menutup fasilitas umum milik Pertamina lapangan Merdeka. Penutupan itu untuk menghindari terjadinya kerumunan pada libur Natal dan Tahun Baru.

“Kita menutup juga menjaga, nanti akan kita sebar di lapangan,” kata Kepala Satpol PP Kota Balikpapan Zulkifli, Selasa (29/12/2020).

Penutupan fasilitas umum untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Lokasi menjadi perhatian terutama adalah tempat hiburan malam, fasilitas umum warga, dan destinasi wisata Balikpapan.

Pemkot Balikpapan bersama TNI/Polri membentuk tim khusus. Personel bertugas mengawasi wilayah-wilayah yang rawan kerumunan malam Tahun Baru.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut ini:

Kasus Covid-19 Balikpapan

Kazakhstan Bangun RS Darurat COVID-19
Foto pada 19 April 2020 menunjukkan ruangan di sebuah rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 di Nur-Sultan, Kazakhstan. Kazakhstan membangun rumah sakit darurat untuk merawat pasien COVID-19 hanya dalam waktu 13 hari di ibu kota negara tersebut. (Xinhua/BI Group)

Kasus Covid-19 di Kota Balikpapan masih juga tinggi hari ini. Laporan Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan 678 pasien positif masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Balikpapan.

“Kasus menonjol gabungan dari beberapa karyawan perusahaan migas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty.

Selain itu, penyebaran Covid-19 Balikpapan juga berasal dari pendatang. Tercatat 17 kasus temuan konfirmasi virus dari warga pendatang.

“Perjalanan dinas kantor dari Kota Bogor dan Banjarmasin, Surabaya dan Bandung,” katanya.

Andi mengingatkan, pelaku perjalanan agar waspada. Karena jika melakukan perjalanan tugas ke luar daerah atau zona merah covid-19 berpotensi akan tertular. 

 “Jadi waspada karena pulang perjalanan dinas beresiko membawa penyakit. Jika tidak menerapkan protokol covid secara ketat. Apalagi dari daerah zona merah,” tandasnya.

Tingkat penularan Covid-19 di Kaltim cukup tinggi. Data Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim menyebutkan total konfirmasi terpapar mencapai 26.078 orang dengan 727 korban jiwa. Keseluruhan pasien masih menjalani perawatan rumah sakit sebanyak 3.377 orang.

Tujuh kota/kabupaten di Kaltim menjadi pusat pandemi Covid-19, Kutai Kartanegara (828), Balikpapan (678), Samarinda (447), Berau (405), Kutai Timur (347), Bontang (293), dan Kutai Barat (243).  

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya