Hipotermia, 2 Pendaki Asal Jambi Dievakuasi di Gunung Talamau Sumbar

Pendaki asal Jambi tersebut mengalami gejala hipotermia.

oleh Novia Harlina diperbarui 03 Jan 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2021, 14:00 WIB
Dua pendaki asal Jambi dievakuasi tim gabungan di Gunung Talamau. (Liputan6.com/ Dok BPBD Pasaman Barat)
Dua pendaki asal Jambi dievakuasi tim gabungan di Gunung Talamau. (Liputan6.com/ Dok BPBD Pasaman Barat)

Liputan6.com, Pasaman Barat - Dua orang pendaki yang berasal dari Provinsi Jambi dievakuasi oleh tim gabungan ketika melakukan aktivitas pendakian di Gunung Talang, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Kedua pendaki tersebut mengalami gejala hipotermia, ketika berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut pada 31 Desember 2020.

Hipotermia merupakan kondisi suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35 derajat Celsius. Dalam kondisi tersebut fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya akan mengalami gangguan. 

"Ketika pendaki tersebut mengalami trouble maka rekannya menghubungi pengelola gunung untuk meminta bantuan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasaman Barat, Decky Harmiko Sahputra kepada Liputan6.com, Sabtu (2/1/2021).

Decky mengatakan, selanjutnya pihak pengelola pendakian melaporkan ke Basarnas dan BPBD untuk dilakukan tindakan selanjutnya. 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Kendala Cuaca Buruk

Tim gabungan mulai melakukan evakuasi pada Jumat (1/1/2021), namun karena terkendala cuaca buruk maka evakuasi dilakukan dengan perlahan.

"Evakuasi dilakukan selama satu hari karena cuaca tidak mendukung," ujarnya.

Lalu pada 2 Januari 2020 ke-dua pendaki itu berhasil dievakuasi sampai di posko utama Gunung Talang dalam kondisi selamat dan selanjutnya diberikan tindakan medis.

Ia menyebut kedua pendaki tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 17 dan 20 tahun, mereka memulai pendakian pada 29 Desember 2020 dengan jumlah rombongan 10 orang.

"Per tanggal 31 Desember 2020 aktivitas pendakian dan objek wisata di Pasaman Barat ditutup untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, kemudian terkait pendaki yang dievakuasi ini mereka bisa masuk karena mulai mendaki sejak 29 Desember 2020," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya